Paduan logam berbasis Co merupakan biomaterial masa depan untuk aplikasi
implan katup jantung karena memiliki keunggulan sifat mekanik, ketahanan korosi
serta biocompatibility. Salah satu paduan berbasis kobalt yang kini mulai diteliti
sebagai biomaterial adalah paduan CoCrWNiMn. Boron telah lama digunakan
sebagai unsur pemadu yang ditambahkan dalam jumlah tertentu pada beberapa
paduan. Pada penelitian ini, boron digunakan sebagai unsur pemadu pada paduan
CoCrWNiMn, dengan tujuan untuk memodifikasi sifat mekanik dan sifat ketahanan
korosinya.
Paduan CoCrWNiMn dibuat dari potongan-potongan logam kobalt, krom, wolfram,
nikel, mangan, dan boron menggunakan vacuum arc remelting pada kondisi
atmosfer Argon. Proses pelelehan pada masing-masing sampel dilakukan sebanyak
6 kali secara bolak-balik untuk memperoleh distribusi unsur yang merata di setiap
bagiannya. Struktur mikro, sifat mekanik, dan ketahanan korosi dari paduan
CoCrWNiMn-×B yang terbentuk dianalisis. Analisis yang dilakukan meliputi
pengamatan mikroskop optik, pengamatan dengan SEM-EDS mapping, pengujian
OES, pengujian XRD, pengujian kekerasan, pengujian kekuatan tarik, uji densitas
dan perilaku korosi dari paduan CoCrWNiMn-×B dalam larutan Hanks.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan boron hingga 0,8% berat pada
paduan CoCrWNiMn tidak menyebabkan perubahan fasa yang signifikan, namun
menyebabkan endapan di batas butir pada morfologi sampel. Kekerasan dan
kekuatan tarik paduan CoCrWNiMn mengalami peningkatan dengan penambahan
boron. Paduan CoCrWNiMn dengan 0,8% berat boron menghasilkan nilai
kekerasan dan kekuatan luluh tertinggi, yakni 32,74 HRC dan 439,27 MPa. Laju
korosi paduan CoCrWNiMn dalam larutan Hanks mengalami penurunan dengan
penambahan boron. Hasil korosi in-vivo telah menunjukkan bahwa paduan
CoCrWNiMn dengan penambahan boron hingga 0,8% berat memiliki hambatan
listrik tertinggi, yang menyebabkan penurunan laju korosi.