digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - Dhea Handra Saniyyah
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - Dhea Handra Saniyyah
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - Dhea Handra Saniyyah
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - Dhea Handra Saniyyah
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - Dhea Handra Saniyyah
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - Dhea Handra Saniyyah
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VI - Dhea Handra Saniyyah
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA - Dhea Handra Saniyyah
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Dhea Handra Saniyyah
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Kecelakaan lalu lintas merupakan isu global yang mendesak. Berdasarkan laporan WHO, kecelakaan lalu lintas saat ini menempati urutan ke-12 sebagai penyebab kematian tertinggi di dunia dan diproyeksikan akan naik ke peringkat ke-5 pada tahun 2030. Di Indonesia, jalan tol memiliki rasio 0,76 kecelakaan per kilometer, tertinggi dibandingkan dengan jenis jalan lainnya. Pemerintah telah menetapkan bahwa penanganan prioritas harus difokuskan pada jalan tol mengingat tingginya angka kecelakaan di ruas jalan tersebut. Berdasarkan data dari Jasa Marga, sekitar 82% kecelakaan disebabkan oleh faktor pengemudi, terutama yang berkaitan dengan perilaku mengemudi berisiko. Perilaku berisiko mengemudi adalah tindakan yang tidak aman atau melanggar hukum sebagai responsi terhadap kondisi saat berkendara sehingga berpotensi menyebabkan kecelakaan. Pemahaman terhadap perilaku mengemudi berisiko sangat penting dalam upaya untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas. Namun, perilaku mengemudi berisiko adalah isu yang kompleks sehingga berbeda di setiap negara. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi perilaku mengemudi di jalan tol Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku mengemudi berisiko di jalan tol Indonesia menggunakan metode Naturalistic Driving Study (NDS). Penelitian ini melibatkan 8 (delapan) partisipan dengan masing-masing partisipan melakukan dua perjalanan: Bandung-Jakarta dan Jakarta-Bandung menggunakan dua jalan tol, yaitu Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang). Hasil dari penelitian ini mengidentifikasi 28 jenis perilaku mengemudi berisiko di jalan tol Indonesia. Perilaku yang paling banyak dilakukan pengemudi di jalan tol Indonesia adalah pengemudi dengan sengaja menyalip kendaraan lain menggunakan jalur kiri (37,33%), pengemudi melaju pada jarak yang tidak aman atau terlalu dekat di belakang kendaraan lain (16,63%), dan pengemudi melebihi batas kecepatan (11,31%). Tingkat risiko setiap perilaku dinilai secara subjektif oleh pengemudi pada skala 0 (nol) hingga 10 (sepuluh). Dari perilaku yang diidentifikasi, 7 (tujuh) di antaranya memiliki tingkat risiko tinggi, 14 (empat belas) berisiko sedang, dan 7 (tujuh) berisiko rendah. Untuk mencegah pengemudi melakukan perilaku mengemudi berisiko di jalan tol, rancangan rekomendasi dibuat dengan framework 3E (engineering, education, dan enforcement).