DKI Jakarta merupakan kota megapolitan yang paling berpengaruh di Indonesia, tidak hanya
sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian, tetapi juga sebagai pusat budaya dan sosial.
Kota ini merupakan salah satu wilayah dengan tingkat mobilitas yang padat, dimana setiap
harinya jutaan orang melakukan perjalanan untuk bekerja, bersekolah, dan menjalankan
aktivitas lainnya. Dengan tingkat aktivitas dan mobilitas yang tinggi, wilayah perkotaan DKI
Jakarta mengalami dinamika yang kompleks, termasuk risiko peningkatan angka kecelakaan
lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas yang terjadi sering kali menitikberatkan kesalahan pada
faktor manusia, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin juga berpengaruh,
seperti faktor lingkungan. Faktor lingkungan tersebut meliputi hari kejadian, waktu kejadian,
kondisi cuaca, fungsi jalan hingga guna lahan, yang semuanya berpotensi memengaruhi
kecelakaan lalu lintas yang terjadi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap
kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah perkotaan DKI Jakarta dari tahun 2019 hingga
tahun 2023, menunjukkan bahwa faktor-faktor lingkungan tersebut seperti hari kejadian, waktu
kejadian, kondisi cuaca, fungsi jalan, kelas jalan, tipe jalan, lebar jalan, bentuk geometri jalan,
dan guna lahan, turut berkontribusi terhadap kecelakaan lalu lintas yang terjadi. Namun
demikian, faktor-faktor lingkungan tersebut tidak selalu konsisten dalam memengaruhi
kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada periode tahun 2019 hingga tahun 2023. Hal ini
menunjukkan bahwa selain faktor manusia, perhatian juga perlu diberikan pada faktor
lingkungan untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif mengenai penyebab
kecelakaan lalu lintas di wilayah perkotaan DKI Jakarta.