Indonesia sebagai negara produsen biodiesel terbesar didunia memerlukan cara
untuk memvalorisasi produk samping industri biodiesel lebih efisien dengan
kualitas yang lebih tinggi, salah satunya adalah produksi poligliserol dari gliserol
hasil pemurnian crude glycerol. Produksi poligliserol skala industri di Indonesia
belum pernah didirikan sehingga penelitian terkait produksi poligliserol secara
efisien dan berkelanjutan harus diadakan agar suatu saat bisa ditingkatkan
menjadi skala industri. Produksi poligliserol skala industri rata-rata
menggunakan katalis KOH dan Na(OH)2 pada temperatur reaksi yang cukup
tinggi. Perolehannya tidak begitu signifikan dan konversi gliserolnya juga
rendah. Agar industri poligliserol yang suatu saat didirikan di Indonesia mampu
bersaing dengan industri poligliserol di luar negeri maka dibutuhkannya
penelitian yang mampu menggunakan bahan baku dan proses produksi yang
ekonomis.
Penelitian ini mengevaluasi aktivitas katalitik Katalis X, suatu katalis baru yang
disintesis dari kalsium asetat monohidrat, gliserol, dan metanol untuk sintesis
poligliserol dari gliserol. Karakterisasi Katalis X menggunakan FTIR
menunjukkan adanya ikatan C-O, C-H, dan C-C. Namun, analisis XRD
mengungkapkan bahwa Katalis X tidak identik dengan Kalsium Digliseroksida,
yang merupakan salah satu tujuan awal dari penelitian ini. Katalis X terbukti
mampu menghasilkan Poligliserol dengan konversi Gliserol maksimum 38,32%
pada rasio katalis terhadap gliserol 1:25 dan waktu reaksi 8 jam. Selektivitas
terhadap PG2, PG3, dan PG4+ berturut-turut adalah 27,47%, 6,87%, dan 1,07%.
Memperpanjang waktu reaksi hingga 26,5 jam menghasilkan konversi gliserol
yang lebih tinggi, namun tidak sesuai dengan tujuan awal penelitian.
Dibandingkan dengan penggunaan KOH/DMSO, Katalis X membutuhkan
temperatur dan waktu reaksi yang lebih lama. Namun, Katalis X menghasilkan
poligliserol yang tidak hitam dan tidak berbau, yang merupakan keunggulan
dibandingkan KOH/DMSO.