2024 SK PP Valerie Fayola Irawan [19021066] - Abstract
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Valerie Fayola Irawan [19021066] - List of Contents
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Valerie Fayola Irawan [19021066] - Chapter 1
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Valerie Fayola Irawan [19021066] - Chapter 2
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Valerie Fayola Irawan [19021066] - Chapter 3
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Valerie Fayola Irawan [19021066] - Chapter 4
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Valerie Fayola Irawan [19021066] - Chapter 5
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Valerie Fayola Irawan [19021066] - References
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Valerie Fayola Irawan [19021066] - Full Text
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa
Berkembangnya bisnis di era modern, banyak dari merek fesyen mewah yang telah mengambil keputusan untuk merambah ke industri makanan dan minuman dengan membangun restoran dan kafe di seluruh dunia. Mulai dari merek seperti Louis Vuitton, Dior, dan lainnya. Mereka telah memperkenalkan berbagai jenis bisnis makanan dan minuman seperti café, pop-up, dan restoran. Diversifikasi ini belum diteliti secara luas. Terutama mengenai dampaknya terhadap perilaku konsumen dan manfaatnya bagi bisnis.
Dalam sebuah artikel Vogue, dijelaskan bahwa merek-merek fesyen mewah memiliki intensi untuk diversifikasi ke industri baru karena merek-merek tersebut ingin menarik pelanggan. Selain itu, mereka berharap bahwa pelanggan akan belanja dengan jumlah yang besar. Merek-merek mewah memandang investasi dalam bisnis makanan dan minuman akan meningkatkan daya tarik merek mereka melalui penyediaan pengalaman unik bagi pelanggan. Menjelajahi bagaimana bisnis makanan dan minuman yang dimiliki oleh merek-merek fesyen mewah memengaruhi perilaku pelanggan dapat menunjukkan efektivitas tujuan yang dimaksudkan. Oleh karena itu, makalah penelitian ini akan menganalisis sejauh mana peningkatan loyalitas dan retensi pelanggan melalui kunjungan ke bisnis makanan dan minuman yang dimiliki oleh merek fesyen mewah.
Penelitian ini menggunakan sampel 5 orang yang telah mengunjungi setidaknya satu bisnis makanan dan minuman yang dimiliki oleh merek fesyen mewah dan berusia antara 18 – 25 tahun (dewasa muda) untuk wawancara. Selebihnya, pengamatan pribadi terhadap bisnis makanan dan minuman Ralph Lauren di Paris akan dilakukan. Wawancara akan menganalisis beberapa faktor yaitu minat, suasana dan dekorasi visual, menu, pelayanan, dampak bisnis makanan dan minuman terhadap keputusan pembelian, loyalitas dan retensi pelanggan. Selain itu, observasi pribadi akan mencakup faktor-faktor seperti lokasi, suasana dan dekorasi visual, menu, layanan, persaingan, dan ulasan pelanggan
Karena sebagian besar pelanggan setuju bahwa faktor-faktor dalam restoran atau kafe merek tersebut hanya memengaruhi kepuasan mereka dalam bersantap, penelitian tersebut menemukan bahwa bisnis makanan dan minuman yang dimiliki oleh merek-merek mewah tidak akan menyebabkan peningkatan yang pasti dalam loyalitas dan retensi pelanggan terhadap merek tersebut. Hal ini karena pelanggan percaya bahwa kunjungan ke salah satu restoran atau kafe merek tersebut bertindak sebagai pengalaman yang independen dari pembelian. Meskipun demikian, bisnis makanan dan minuman masih meningkatkan minat dan kesadaran pelanggan terhadap suatu merek.
Untuk masa mendatang, penelitian dapat menganalisi segmentasi lainnya. Penelitian saat ini berfokus pada orang dewasa muda, profil yang beragam dapat memperkaya penelitian melalui identifikasi preferensi yang berbeda di seluruh segmentasi. Misalnya, profil dari pembeli teratas dari merek tertentu, pelanggan dari berbagai wilayah geografis, atau pelanggan dari kelas pendapatan yang berbeda. Hal ini dapat mengungkapkan perilaku pelanggan yang berbeda dari temuan sebelumnya dan mengarah pada kesimpulan yang lebih akurat dengan menyertakan sebagian besar segmen pelanggan.