digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_GABRIELLA TIMUR SARAH DIVA
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Industri fast fashion memberikan dampak lingkungan signifikan melalui polusi dan limbah tekstil yang merusak ekosistem. Penelitian ini menganalisis pengaruh variabel-variabel dalam Theory of Planned Behavior (TPB) terhadap intensi dan perilaku nyata penggunaan produk sustainable fashion di Kota Bandung. Data dikumpulkan melalui survei daring menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 452 responden. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menentukan pengaruh pengetahuan, norma subjektif, persepsi kontrol perilaku, dan sikap terhadap intensi dan perilaku nyata penggunaan produk sustainable fashion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden terhadap dampak lingkungan dari produk fast fashion masuk dalam kategori kurang, dengan rata-rata jawaban benar hanya 33,70%. Berdasarkan hasil regresi, didapatkan variabel yang memiliki hubungan positif dengan intensi dalam menggunakan produk sustainable fashion adalah knowledge dan attitude (signifikansi < 0,05) sementara pada variabel subjective norm dan perceived behavioral control tidak berpengaruh secara signifikan (signifikansi > 0,05). Variabel yang paling berpengaruh terhadap intensi dan perilaku nyata dalam penggunaan produk sustainable fashion adalah pengetahuan (signifikansi < 0,001) dengan nilai beta terbesar (0,476). Namun, meskipun banyak responden menunjukkan intensi tinggi untuk beralih ke produk sustainable fashion, perilaku nyata dalam enam bulan terakhir tidak sejalan dengan intensi tersebut, ditunjukkan oleh korelasi sedang antara intensi dan perilaku nyata (nilai R 0,350). Oleh karena itu, dibutuhkan pemantauan jangka panjang dan lebih banyak informasi edukatif mengenai manfaat dan nilai-nilai positif dari produk sustainable fashion. Selain itu, pengelolaan limbah fashion di Kota Bandung perlu dioptimalkan melalui pengurangan limbah dan pengolahan pasca konsumsi dengan menerapkan prinsip Reduce, Reuse, Recycle, pemilahan yang baik, serta penggunaan teknologi pirolisis yang efisien.