BAB 1 Irfan Aji Ramadzan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Irfan Aji Ramadzan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Irfan Aji Ramadzan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Irfan Aji Ramadzan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Irfan Aji Ramadzan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Irfan Aji Ramadzan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Pengangkutan batubara dari Coal Preparation Plant (CPP) menuju pelabuhan (Port) merupakan salah satu aktivitas yang penting dalam kegiatan pertambangan. Salah satu cara pengangkutan batubara adalah menggunakan truk. PT ABC adalah sebuah perusahaan batubara yang melakukan pengangkutan batubara dari CPP menuju pelabuhan menggunakan truk. Apabila terjadi peningkatan produktivitas, maka jumlah truk akan bertambah. Bertambahnya jumlah truk akan memberikan dampak pada kepadatan jalan pengangkutan batubara. Menurut KEPMEN 1827.K/30/MEM/2018, dalam pelaksanaan pengangkutan tidak boleh melebihi 80% (delapan puluh persen) dari kapasitas jalur pengangkutan. Oleh karena itu, diperlukan optimasi jumlah truk yang diperlukan dengan fungsi tujuan untuk meminimalkan biaya kapital dan operasi truk serta meminimalkan emisi gas CO2 yang dihasilkan. Metode epsilon constraint digunakan untuk melakukan optimasi sehingga dihasilkan jumlah truk pada setiap skenario produktivitas antara 20 – 50 juta ton. Hasil optimasi untuk produksi minimal dari 20 juta ton sampai 50 juta ton menunjukkan bahwa secara umum tipe truk yang dipilih adalah truk FH16 (120 ton) dan truk R260 A6 X 4HZ (180 ton). Jumlah truk pada setiap skenario ditentukan berdasarkan fokus kepentingan penentu keputusan pada biaya atau pada emisi gas CO2. Biaya dan emisi gas CO2 memiliki hubungan yang kontradiksi yaitu saat biaya bernilai minimum maka emisi gas CO2 bernilai lebih tinggi daripada nilai minimumnya, begitu juga sebaliknya.