ABSTRAK Fakhrul Ramadhan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab II
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab III
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Pertumbuhan industri kosmetik di indonesia yang mencapai 22% pada tahun 2023 menjadikannya salah satu sektor industri yang menjanjikan dan dinamis. Seiring dengan pertumbuhan industri ini, uji klaim kosmetik memegang peran penting dalam pengembangan produk kosmetik yang efektif, dan inovatif. Salah satu klaim kosmetik yang membutuhkan sistem pengujian yang tepat adalah efek soft focus yang merupakan efek penyamaran tekstur kulit. Pada penelitian ini akan dikembangkan sistem asesmen efek soft focus berbasis in vivo untuk memberikan gambaran yang akurat bagaimana kosmetik berinteraksi dengan kulit wajah secara langsung. Pengukuran akan dilakukan menggunakan teknik pemrosesan untuk beberapa citra yang diambil pada sudut tangkap yang berbeda yang disebut set citra multisudut. Ini bertujuan untuk menghitung peforma efek soft focus dengan melihat bagaimana tingkat konsistensi reflektansi pada berbagai sudut observasi . Output sistem ini adalah Coefficient of Variation (CV) dari set entropi joint histogram dan set homogenitas Gray Level Co-occurrence Matrix (GLCM), yang merupakan parameter dari tingkat konsistensi kemiripan dan kemerataan reflektansi.
Selanjutnya dilakukan pengujian pada sistem yang dikembangkan berupa studi kasus dengan variasi kondisi kulit sebagai komparasi untuk melihat tingkat kehandalan sistem. Analisis secara rata-rata memberikan gambaran umum bahwa kanal hijau adalah kanal yang lebih handal diantara ketiga kanal warna untuk memberikan hasil yang representatif dengan R2 sebesar 0,97 untuk CV entropi dan R2 sebesar 0,85 untuk CV homogenitas. Sedangkan, secara individual kanal hijau memberikan hasil yang representatif untuk 4 dari 8 orang naracoba.
Kata kunci: Efek Soft focus, Kosmetik, Pencitraan Multisudut, Pemrosesan Citra