digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Aqmarina Nazmi Maolana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Aqmarina Nazmi Maolana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Aqmarina Nazmi Maolana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Aqmarina Nazmi Maolana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Aqmarina Nazmi Maolana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Aqmarina Nazmi Maolana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Kegiatan operasional penambangan dilakukan berdasarkan rencana kemajuan tambang pada periode waktu tertentu hingga mencapai life of mine (LOM). Salah satu tahapan penambangan adalah pengupasan overburden yang melibatkan pengupasan dan penimbunan batuan. Pengupasan overburden dilakukan secara bertahap, dimulai dari bagian paling atas hingga mencapai batuan dasar sehingga lapisan terdalam berpotensi menjadi lapisan teratas pada timbunan overburden di akhir LOM. Penting untuk memastikan bahwa material paling atas tidak memicu pembentukan air asam tambang (AAT). Studi ini menekankan pentingnya analisis geokimia batuan untuk mencegah pembentukan AAT. Analisis geokimia dilakukan untuk mengathui sebaran potentially acid forming (PAF) dan non-acid forming (NAF) pada tiga lubang bor dengan total 21 sampel. Analisis melibatkan uji statik, kinetik, dan mineralogi untuk mengidentifikasi karakteristik setiap lapisan batuan. Setiap lubang bor menunjukkan pola persebaran PAF dan NAF yang khas, dengan kecenderungan tren menurun terhadap kedalaman. Karakteristik geokimia dari setiap batuan kemudian digunakan untuk mengindikasikan pengelolaan AAT yang dapat dilakukan. Hasil studi menunjukkan opsi pengelolaan AAT dengan enkapsulasi hanya dapat diterapkan pada satu lubang bor. Hal ini didasari oleh keberadaan batuan NAF sebagai batuan dasar yang memungkinkan penggunaan material tersebut sebagai penutup timbunan overburden pada akhir LOM.