ABSTRAK Zaizafun Zahra
PUBLIC Resti Andriani
BAB 1 Zaizafun Zahra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Zaizafun Zahra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Zaizafun Zahra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Zaizafun Zahra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Zaizafun Zahra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Zaizafun Zahra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia merupakan wilayah yang memiliki banyak cekungan sedimen akibat letak geografisnya. Setiap cekungan memiliki kondisi geologi yang berbeda sehingga karakteristik geokimia batuannya beragam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kondisi geologi cekungan terhadap karakterisasi geokimia batuan. Karakterisasi geokimia batuan dilakukan berdasarkan hasil uji statik dan kinetik pada sampel yang berada di Cekungan Barito dan Cekungan Kutai. Hasil menunjukkan bahwa kondisi geologi yang mempengaruhi karakterisasi geokimia batuan adalah iklim purba dan lingkungan pengendapan purba. Cekungan Kutai yang terbentuk pada kondisi iklim yang kering menghasilkan batuan dengan kandungan total sulfur yang lebih tinggi dibanding Cekungan Barito yang terbentuk pada kondisi iklim yang bervariasi mulai dari kering hingga lembap. Kemudian, Cekungan Barito terbentuk pada lingkungan pengendapan oksik berupa laut dangkal, sementara Cekungan Kutai terbentuk pada lingkungan pengendapan anoksik berupa delta dan marin sehingga kandungan karbonat lebih banyak berada pada Cekungan Barito ditandai dengan keberadaan batuan NAF yang lebih banyak, sedangkan pada Cekungan Kutai keterdapatan batuan PAF lebih banyak. Kemudian, pada Cekungan Barito kedalaman berpengaruh terhadap kandungan mineral karbonat batuan dimana semakin dalam batuan maka nilai ANC nya semakin kecil yang berarti kandungan mineral karbonatnya semakin sedikit.