digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fitrani Amin
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Fitrani Amin
PUBLIC Resti Andriani

BAB 2 Fitrani Amin
PUBLIC Resti Andriani

BAB 3 Fitrani Amin
PUBLIC Resti Andriani

BAB 4 Fitrani Amin
PUBLIC Resti Andriani

BAB 5 Fitrani Amin
PUBLIC Resti Andriani

PUSTAKA Fitrani Amin
PUBLIC Resti Andriani

Pertambangan batubara di Indonesia sebagian besar beroperasi dengan menggunakan sistem tambang terbuka (open pit mining), salah satunya adalah site Asam Asam oleh PT. Arutmin Indonesia yang berada di Provinsi Kalimantan Selatan. Metode backfilling yang biasanya dipilih oleh perusahaan saat memasuki masa pasca tambang tidak dapat dilakukan dengan maksimal karena volume tanah penutup yang telah berkurang, sehingga akan menyisakan lubang berbentuk cekungan pada area penambangan yang biasanya disebut dengan pit lake. Masalah yang dapat ditimbulkan akibat dari pit bekas penambangan yang masih terbuka berbentuk cekungan (void), yaitu air yang akan terisi di dalamnya yang berasal dari air hujan dan dipengaruhi oleh batuan penyusun yang terdapat pada dinding pit, serta pengaruh lingkungan di sekitar yang akan memberikan dampak pada kualitas air yang akan terbentuk di pit lake PT. Arutmin Indonesia site Asam Asam tersebut. Prediksi kualitas air yang akan terbentuk pada pit lake melalui simulasi yang dilakukan dengan menggunakan software PHREEQC. Skenario prediksi kualitas air dilakukan berdasarkan dari letak sampel batuan pada skema litologi dinding pit. Selain itu, proses kegiatan penambangan yang saat ini dilakukan juga menjadi pertimbangan penting dalam penentuan skenario prediksi kualitas air. Nilai pH hasil prediksi dari skenario A dan B adalah 2,185 dan 3,012 yang menandakan bahwa air pada pit lake tersebut bersifat asam dan melebihi batas lingkungan. Konsentrasi sulfat (SO4) skenario A (1177,76 mg/L) lebih besar dibandingkan dengan skenario B (269,95 mg/L). Begitupula hasil kualitas air lainnya seperti nilai konsentrasi logam Al dan Fe yang diperoleh dari hasil prediksi skenario A adalah 36,675 mg/L dan 1641,73 mg/L sedangkan pada skenario B adalah 0,160 mg/L dan 10,027 mg/L.