ABSTRAK Rafy Rafsanjani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Kegiatan penambangan dapat mengubah bentang alam yang dapat mengakibatkan
perubahan kondisi lingkungan, sehingga memungkinkan terjadinya perubahan sifat
fisika dan kimia batuan. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi kualitas air yang
jika menunjukkan tingkat keasaman yang tinggi, maka air tersebut merupakan air
asam tambang atau AAT. Studi karakterisasi geokimia batuan di lokasi tambang
merupakan langkah awal yang sangat penting untuk memprediksi potensi
pembentukan air asam tambang. Dengan mengetahui potensi pembentukan AAT,
diharapkan dapat diketahui rencana dan strategi pencegahan AAT. Salah satunya
dengan menggunakan metode enkapsulasi pada area timbunan batuan penutup.
Dalam penelitian ini dilakukan karakterisasi geokimia dari sampel batuan yang
diambil secara grab dan core sampling saat kunjungan lapangan yang dilakukan di
PT XYZ. Karakterisasi Geokimia dari sampel batuan tersebut dilakukan dengan
menggunakan uji statik yang kemudian hasilnya akan dibuat suatu model geokimia
yang terbagi menjadi 2 area, yaitu area pit utara dan selatan. Hasil dari karakterisasi
geokimia yang dilakukan melalui uji statik, terdapat 11 sampel batuan bersifat
menghasilkan asam atau PAF (potentially acid forming) dan 9 sampel batuan
bersifat tidak menghasilkan asam atau NAF (non-acid forming). Adapun hasil dari
karakterisasi geokimia batuan dibuatkan model geokimia untuk masing-masing
area pit. Pada area pit utara melalui karakterisasi geokimia yang dihasilkan dari 12
sampel, didapatkan 63% batuan merupakan PAF dan 37% batuan adalah NAF. Pada
area pit selatan melalui karakterisasi geokimia yang dihasilkan dari 8 sampel, 80%
batuan merupakan PAF dan 20% batuan adalah NAF. Adapun hasil model
geokimia dan rencana produksi OB tahunan digunakan untuk menghasilkan desain
dan strategi perencanaan penimbunan batuan PAF dan NAF dengan menggunakan
metode enkapsulasi.