digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rafy Rafsanjani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Kegiatan penambangan dapat mengubah bentang alam yang dapat mengakibatkan perubahan kondisi lingkungan, sehingga memungkinkan terjadinya perubahan sifat fisika dan kimia batuan. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi kualitas air yang jika menunjukkan tingkat keasaman yang tinggi, maka air tersebut merupakan air asam tambang atau AAT. Studi karakterisasi geokimia batuan di lokasi tambang merupakan langkah awal yang sangat penting untuk memprediksi potensi pembentukan air asam tambang. Dengan mengetahui potensi pembentukan AAT, diharapkan dapat diketahui rencana dan strategi pencegahan AAT. Salah satunya dengan menggunakan metode enkapsulasi pada area timbunan batuan penutup. Dalam penelitian ini dilakukan karakterisasi geokimia dari sampel batuan yang diambil secara grab dan core sampling saat kunjungan lapangan yang dilakukan di PT XYZ. Karakterisasi Geokimia dari sampel batuan tersebut dilakukan dengan menggunakan uji statik yang kemudian hasilnya akan dibuat suatu model geokimia yang terbagi menjadi 2 area, yaitu area pit utara dan selatan. Hasil dari karakterisasi geokimia yang dilakukan melalui uji statik, terdapat 11 sampel batuan bersifat menghasilkan asam atau PAF (potentially acid forming) dan 9 sampel batuan bersifat tidak menghasilkan asam atau NAF (non-acid forming). Adapun hasil dari karakterisasi geokimia batuan dibuatkan model geokimia untuk masing-masing area pit. Pada area pit utara melalui karakterisasi geokimia yang dihasilkan dari 12 sampel, didapatkan 63% batuan merupakan PAF dan 37% batuan adalah NAF. Pada area pit selatan melalui karakterisasi geokimia yang dihasilkan dari 8 sampel, 80% batuan merupakan PAF dan 20% batuan adalah NAF. Adapun hasil model geokimia dan rencana produksi OB tahunan digunakan untuk menghasilkan desain dan strategi perencanaan penimbunan batuan PAF dan NAF dengan menggunakan metode enkapsulasi.