digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pemanasan global dan penipisan lapisan ozon menjadi isu hangat di dunia. Salah satu pemicunya yaitu penggunaan refrigeran konvensional yang tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu Hydrofluoroolefins (HFO) dikembangkan untuk mengatasi isu tersebut. Pengembangan persamaan tingkat keadaan konduktivitas termal untuk refrigeran HFO sangat diperlukan agar perhitungan optimasi desain sistem pendingin dapat dilakukan. Nilai konduktivitas termal berpengaruh terhadap proses perpindahan panas dan kinerja sistem pendingin. Studi ini mengembangkan persamaan tingkat keadaan konduktivitas termal untuk R-1234ze(E), R-1336mzz(Z), dan R-1233zd(E). Persamaan tingkat keadaan dikembangkan menggunakan dua metode, yaitu metode pemodelan residual dan metode pemodelan total. Pada pemodelan total, persamaan tingkat keadaan diformulasikan berdasarkan metode extended corresponding state (ECS). Proses optimasi kedua metode pemodelan konduktivitas termal dilakukan dengan menggunakan program berbasis algoritma genetik yang dikombinasikan dengan regresi linear dengan faktor pemberat. Persamaan konduktivitas termal metode residual untuk R-1234ze(E), R-1336mzz(Z), dan R-1233zd(E) memiliki nilai rerata deviasi absolut (AAD) secara berurutan sebesar 0,69%, 1,05%, dan 0,88% dan nilai deviasi standar (STD) secara berurutan sebesar 1,13%, 1,33%, dan 1,33%. Sedangkan persamaan konduktivitas termal metode total untuk R-1234ze(E), R-1336mzz(Z), dan R-1233zd(E) memiliki nilai AAD secara berurutan sebesar 0,72%, 0,54%, dan 0,92% dan nilai STD secara berurutan sebesar 1,18%, 0,76%, dan 1,40%.