Urgensi pemanasan global membutuhkan strategi dekarbonisasi yang komprehensif
untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memerangi krisis iklim yang meningkat.
Sebagai upaya untuk mendekarbonisasi sistem energi global mendapatkan momentum,
penekanan beralih ke salah satu komoditas terpenting, panas yang mengarah ke Thermal
Energy Storage (TES) yang menyediakan energi fleksibilitas bersih dan elektrifikasi
hemat biaya. Penyimpanan energi termal adalah komponen penting dari berbagai aplikasi,
termasuk bangunan hemat energi, integrasi energi terbarukan, dan pemulihan limbah
panas. Phase Change Materials (PCMs) menawarkan solusi yang menjanjikan untuk
penyimpanan energi termal yang efisien dan ringkas karena panas fusi latennya yang
tinggi. Namun, pemilihan PCM yang sesuai dan sifat pengoptimalan termalnya tetap
menjadi tantangan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki
penyimpanan energi termal menggunakan PCM dengan fokus pada pemilihan dan
karakterisasi PCM yang beroperasi pada temperatur sekitar 150°C. D-Mannitol telah
diidentifikasi sebagai kandidat PCM yang menjanjikan; namun, konduktivitas termalnya
yang rendah menghadirkan kelemahan. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, penelitian
ini mengeksplorasi penggunaan Karbon Hitam, Besi (III) Oksida, dan Titanium Dioxide
(TiO2) sebagai aditif untuk meningkatkan sifat termal asam adipat. Karakterisasi
penelitian ini akan ditentukan dengan menambahkan Karbon Hitam sebesar 1%wt dan
0.5%wt, Besi (III) Oksida 1%wt dan 0.5%wt, dan Titanium Dioksida 1%wt dan 0.5%wt
serta mengamati konduktivitas termal setelah karakterisasi yang melibatkan Solar
Simulator, Kalorimetri Pemindaian Diferensial – Analisis Gravimetri Termal (DSCTGA), dan Sprektrofotometer UV-VIS untuk karakteristik.