Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sistem
pertahanan tubuh dan menyebabkan defisiensi sistem imun sehingga diperlukan
antiretroviral (ARV) pada pasien HIV, yaitu regimen tenofovir, lamivudin, dan
efavirenz (TLE) atau tenofovir, lamivudin, dan dolutegravir (TLD) yang mulai
digunakan di Indonesia sejak tahun 2021. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengidentifikasi dan menilai hubungan kepatuhan dan kejadian adverse drug
reaction (ADR) terhadap kualitas hidup pasien yang mengonsumsi TLD, TLE, dan
regimen TLE yang berpindah menjadi TLD (TLE?TLD). Penelitian merupakan
penelitian observasional analitik dengan desain potong-lintang (cross-sectional)
yang mengkaji kepatuhan pasien, kualitas hidup pasien, dan kejadian ADR selama
periode Maret - Mei 2024. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode
consecutive sampling. Kriteria inklusi adalah pasien yang telah mengonsumsi
regimen TLD atau TLE lebih dari 3 bulan dan dengan atau tanpa penyakit komorbid
sedangkan kriteria eksklusi meliputi pasien yang tidak dapat berkomunikasi dan
pasien hamil. Kepatuhan dinilai menggunakan metode pill count, kualitas hidup
dinilai berdasarkan kuesioner WHOQoL-HIV BREF, sedangkan kejadian ADR
dinilai melalui wawancara dengan pasien. Berdasarkan hasil analisis didapatkan
jumlah pasien 152 dengan tingkat kepatuhan yang tinggi sebesar 70,39% dengan
kualitas hidup diurutkan berdasarkan nilai quality of life (QoL) tertinggi hingga
terendah terdapat pada domain sosial, psikologis, fisik, kemandirian, lingkungan,
dan spiritual. Jumlah pasien HIV yang mengalami kejadian ADR sebesar 40 pasien
dari 152 pasien (26,3%). Dari penelitian ini, kualitas hidup pasien tertinggi
berdasarkan kriteria kepatuhan terdapat pada kelompok dengan kepatuhan tinggi
terhadap masing-masing regimen. Sedangkan kejadian ADR tertinggi terdapat pada
total dari regimen TLE dan regimen TLE?TLD dengan jumlah 22 dari 69 pasien
(31,8%). Kualitas hidup pasien tertinggi secara umum terdapat pada regimen
TLE?TLD.