digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sistem pertahanan tubuh dan menyebabkan defisiensi sistem imun sehingga diperlukan antiretroviral (ARV) pada pasien HIV, yaitu regimen tenofovir, lamivudin, dan efavirenz (TLE) atau tenofovir, lamivudin, dan dolutegravir (TLD) yang mulai digunakan di Indonesia sejak tahun 2021. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menilai hubungan kepatuhan dan kejadian adverse drug reaction (ADR) terhadap kualitas hidup pasien yang mengonsumsi TLD, TLE, dan regimen TLE yang berpindah menjadi TLD (TLE?TLD). Penelitian merupakan penelitian observasional analitik dengan desain potong-lintang (cross-sectional) yang mengkaji kepatuhan pasien, kualitas hidup pasien, dan kejadian ADR selama periode Maret - Mei 2024. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling. Kriteria inklusi adalah pasien yang telah mengonsumsi regimen TLD atau TLE lebih dari 3 bulan dan dengan atau tanpa penyakit komorbid sedangkan kriteria eksklusi meliputi pasien yang tidak dapat berkomunikasi dan pasien hamil. Kepatuhan dinilai menggunakan metode pill count, kualitas hidup dinilai berdasarkan kuesioner WHOQoL-HIV BREF, sedangkan kejadian ADR dinilai melalui wawancara dengan pasien. Berdasarkan hasil analisis didapatkan jumlah pasien 152 dengan tingkat kepatuhan yang tinggi sebesar 70,39% dengan kualitas hidup diurutkan berdasarkan nilai quality of life (QoL) tertinggi hingga terendah terdapat pada domain sosial, psikologis, fisik, kemandirian, lingkungan, dan spiritual. Jumlah pasien HIV yang mengalami kejadian ADR sebesar 40 pasien dari 152 pasien (26,3%). Dari penelitian ini, kualitas hidup pasien tertinggi berdasarkan kriteria kepatuhan terdapat pada kelompok dengan kepatuhan tinggi terhadap masing-masing regimen. Sedangkan kejadian ADR tertinggi terdapat pada total dari regimen TLE dan regimen TLE?TLD dengan jumlah 22 dari 69 pasien (31,8%). Kualitas hidup pasien tertinggi secara umum terdapat pada regimen TLE?TLD.