digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Mario Indra Wibawa
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Mario Indra Wibawa
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Mario Indra Wibawa
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Mario Indra Wibawa
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Mario Indra Wibawa
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Mario Indra Wibawa
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Mario Indra Wibawa
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Studi ini mengkaji determinan kinerja budaya keselamatan di perusahaan minyak dan gas lepas pantai yang sudah matang, dengan fokus pada studi kasus sebuah perusahaan di Indonesia. Faktor-faktor kunci yang diidentifikasi meliputi komitmen manajemen, kepemimpinan keselamatan, sikap pribadi, komunikasi, kompetensi, dan kondisi tempat kerja. Pendekatan metode campuran menggabungkan wawancara kualitatif dan analisis kuantitatif menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Temuan mengungkapkan bahwa komitmen manajemen secara signifikan meningkatkan kepatuhan keselamatan. Kepemimpinan keselamatan berpengaruh positif terhadap kepatuhan dan partisipasi keselamatan, menekankan pentingnya kepemimpinan yang efektif. Sikap pribadi terhadap keselamatan juga berdampak pada kepatuhan dan partisipasi, sehingga menyoroti peran keyakinan individu. Komunikasi sangat penting untuk partisipasi keselamatan, dengan penekanan pada perlunya saluran komunikasi organisasi yang jelas. Kompetensi, melalui pelatihan dan keterampilan, akan memastikan kepatuhan terhadap protokol keselamatan dan partisipasi aktif dalam kegiatan keselamatan. Kondisi tempat kerja, termasuk lingkungan fisik dan organisasi, secara signifikan mempengaruhi kepatuhan dan partisipasi keselamatan. Studi ini menggarisbawahi peran mediasi kepatuhan dan partisipasi keselamatan dalam menerjemahkan komitmen manajemen, kepemimpinan, sikap pribadi, komunikasi, kompetensi, dan kondisi tempat kerja dalam peningkatan kinerja budaya keselamatan. Meningkatkan kepatuhan dan partisipasi keselamatan akan menumbuhkan budaya keselamatan yang kuat. Kontribusi teoretis dari studi ini yaitu model baru yang menghubungkan faktorfaktor tersebut dengan kinerja budaya keselamatan, sehingga memperkaya teori manajemen keselamatan. Secara praktis, studi ini merekomendasikan komitmen manajemen yang lebih kuat, menumbuhkan kepemimpinan keselamatan, mendorong sikap keselamatan yang positif, meningkatkan komunikasi, berinvestasi dalam kompetensi, dan memastikan kondisi tempat kerja yang mendukung. Masih terdapat keterbatasan pada studi ini, yaitu sampel yang digunakan hanya satu perusahaan. Disarankan, penelitian selanjutnya sebaiknya mengeksplorasi konteks yang lebih beragam dan sampel yang lebih besar.