digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Putri Farhaniah Zuldis
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Dinamika Estuari di Segara Anakan dipengaruhi oleh pasang surut dan arus sungai yang menjadi komponen dominan dalam penggerak mixing. Pengaruh pasang surut dan arus sungai menjadi hal penting dalam klasifikasi estuari berdasarkan parameter vertical mixing. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengambilan data primer selama pasang perbani dan pasang purnama menggunakan alat ADCP, CTD, dan Tide Gauge pada tanggal 24 April 2024 dan 2 Mei 2024. Perhitungan parameter ini juga didukung oleh perbedaan salinitas, densitas, nilai bouyancy frequency dan vertical shear yang dihitung berdasarkan persamaan vertical mixing. Variabilitas temporal salinitas di Segara Anakan menunjukkan salinitas yang semakin tinggi ketika pasang dan menurun ketika surut. Di muara Sungai Citanduy, rata-rata salinitas mencapai 0,1 psu. Di Klaces, rata-rata salinitas mencapai 20 psu. Variasi spasial menunjukkan bahwa semakin dekat pelawangan, salinitas akan semakin tinggi yaitu menunjukkan nilai 32 psu dan pertemuan pasang surut terjadi di tengah Segara Anakan atau di Klaces. Selain itu, curah hujan ketika spring lebih tinggi dibandingkan dengan ketika neap. Selain itu, pola arus pada muara Sungai Citanduy menunjukkan bahwa arus dominan adalah arus sungai sedangkan pola arus di Klaces adalah dominan arus pasang surut. Pasang surut dan debit sungai yang cukup kuat menyebabkan muara Sungai Citanduy sudah tercampur sempurna dan tidak terjadi stratifikasi. Dengan nilai M atau bilangan efisiensi mixing pasang diatas 1 dan nilai bilangan Freshwater Froude diatas 0,1. Sedangkan, stratifikasi terjadi di daerah Klaces yang terletak di tengah Segara Anakan dengan nilai M diatas 0,1 dan nilai bilangan Freshwater Froude diatas 0,1. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pada muara Sungai Citanduy, estuari dikategorikan sebagai Well Mixed dan pada tengah estuari atau Klaces dikategorikan sebagai Strongly Stratified.