digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Je Andre Stefano
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Perkembangan Urban Air Mobility (UAM) membuat perusahaan aviasi berlomba-lomba untuk melakukan pengembangan wahana UAM dalam waktu dekat. Namun sampai saat ini, belum ada sistem regulasi dan sertifikasi yang dapat merepresentasikan konfigurasi wahana UAM dengan matang. Pihak regulator dari Uni Eropa, yaitu EASA, telah mengeluarkan dokumen regulasi yang cukup mewakili konfigurasi UAM saat ini, namun sampai sekarang dokumen tersebut masih dalam tahap penyempurnaan. Sementara itu, pihak regulator dari Amerika Serikat, yaitu FAA belum menerbitkan dokumen khusus untuk UAM di negara tersebut. Tugas akhir ini bertujuan untuk membandingkan beberapa regulasi yang sudah ada terkait UAM dan mencari faktor apa saja yang membedakan. Dengan membandingkan dokumen sertifikasi yang sudah ada, yaitu CS-23 dan CS-27. Maka didapatkan peta subbab yang dapat merepresentasikan seberapa matang dokumen yang telah dikeluarkan oleh EASA, yaitu SC-VTOL, sebagai dokumen acuan untuk pengembangan UAM di Indonesia. Hasil dari perbandingan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dokumen SC-VTOL dengan total 71 subbab, memiliki 28.17% subbab yang termasuk kategori detail. Dokumen ini tergolong belum matang jika dibandingkan dengan dokumen sumber penulisannya yaitu CS-23 amandemen ke-5 dengan tingkat kategori detail 97.1%. Penulisan dokumen sertifikasi untuk pengembangan wahana UAM di Indonesia dapat menggunakan dokumen SC-VTOL sebagai dasar penulisan dengan memasukkan subbab yang masih dalam kategori reserved mengikuti penulisan subbab CS-23 amandemen ke-5.