Pesisir Kabupaten Karawang dan Bekasi banyak diwarnai aktivitas antropogenik
yang berasal dari kegiatan urban, seperti melaut, memancing, berniaga, dan
pariwisata. Pada musim barat, curah hujan dan debit sungai yang tinggi mendorong
banyaknya mikroplastik masuk ke laut. Tingginya aktivitas manusia dan adanya
muara sungai yang ditemui di wilayah ini meningkatkan potensi pencemaran
mikroplastik yang berdampak negatif baik bagi lingkungan maupun manusia itu
sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan kelimpahan
dan karakteristik mikroplastik yang ada pada permukaan air laut dan sedimen
pesisir di kedua kabupaten tersebut. Sampel diambil pada 7 pantai yang mewakili
perbedaan aktivitas, diantaranya Pantai Pasir Putih Cilamaya sebagai daerah
industri padat penduduk, Ekowisata Mangrove Karawang dan Bekasi sebagai
daerah mangrove, Pantai Samudera Baru sebagai daerah padat penduduk, Pantai
Tanjung Pakis dan Pantai Sedari sebagai daerah pariwisata, serta Pantai Muara
Bungin sebagai daerah jarang penduduk pada Februari 2024 atau pada musim barat
saat kondisi surut. Sampel air laut diambil menggunakan plankton net sementara
sampel sedimen diambil menggunakan sekop metal. Berdasarkan hasil penelitian,
kelimpahan mikroplastik sedimen berada direntang 567–3.560 partikel/kg.
Sementara, kelimpahan mikroplastik permukaan air laut berada direntang 4–9,7
partikel/L. Pantai Pasir Putih Cilamaya merupakan wilayah dengan kelimpahan
mirkoplastik paling banyak, baik di permukaan air maupun di sedimen. Bentuk
mikroplastik yang ditemukan di seluruh wilayah adalah fiber, fragmen, film, dan
foam. Mikroplastik berbentuk fiber merupakan bentuk mikroplastik yang
mendominasi seluruh wilayah pada persentase 36,76–80,5 %. Ukuran mikroplastik
paling banyak ditemukan pada ukuran <1.000 ?m. Arus pada musim barat
menyebabkan adanya persebaran mikroplastik ke arah timur dan selatan pesisir
Karawang dan Bekasi. Hasil pembacaan gugus FT-IR menerangkan jenis polimer
yang dominan ditemukan adalah polietilena (PE) dan polietilena-tereftalat (PET).