BAB 1 Satya Permana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Satya Permana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Satya Permana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Satya Permana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Satya Permana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Satya Permana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Satya Permana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Penambangan nikel di PT XYZ Kabupaten Morowali dengan metode tambang terbuka seperti
open cast salah satu tantangannya adalah air limpasan permukaan. Air limpasan dari suatu
catchment daerah operasi penambangan inilah yang akan mempengaruhi kualitas air sungai di
sekitar daerah operasi penambangan yang menjadi outlet suatu catchment. Hasil pemodelan dan
perhitungan karakteristik catchment menunjukkan bahwa termasuk pada catchment yang sangat
kecil dengan luasan masing-masing 15,67 km2, 6,22 km2, 69,12 km2, dan 7,15 km2 yang
dipengaruhi oleh morfologi dan topografi lokasi penelitian yang bergelombang dan cenderung
kasar. Bentuk dari semua catchment cenderung memanjang dari perhitungan nisbah bentuk (Ff),
kebulatan (Rc) dan perpanjangan (Re) yang menyebabkan waktu konsentrasi (tc) akumulasi
debit berlangsung sedikit lebih lama dan debit banjir relatif kecil, hasil perhitungan debit (Q)
aktual sungai A, B, C, dan D masing-masing adalah 0,53 m3/s, 0,33 m3/s, 1,09 m3/s, dan 0,16
m3/s. Limpasan (run off) dari suatu catchment ini memungkinkan akan membawa berbagai
padatan hasil dari erosi yang dipengaruhi oleh curah hujan dari suatu daerah. Pendugaan erosi
dengan metode USLE pada masing-masing catchment menunjukkan tingkat erosi yang berbeda
di antaranya tingkat erosi sangat ringan pada area hutan untuk semua catchment dengan tingkat
erosi catchment A, B, C, dan D secara berurutan adalah 2,07 ton/ha/tahun, 4,63 ton/ha/tahun,
4,63 ton/ha/tahun dan 2,07 ton/ha/tahun. Pada area lahan terbuka menunjukkan tingkat erosi
berat untuk catchment A dan D keduanya sama yaitu 414,02 ton/ha/tahun, dan tingkat erosi
sangat berat untuk catchment B pada area lahan terbuka dengan nilai 925,46 ton/ha/tahun, erosi
dari suatu catchment ini juga akan mempengaruhi kualitas air sungai terutama pada sungai yang
menjadi titik outlet suatu catchment. Berdasarkan hasil uji Inductively Coupled Plasma-Mass
Spectrometer (ICP-MS) dari Sungai A, B, C, dan D telah memenuhi Baku Mutu Air Sungai PP
No. 22 Tahun 2021 untuk masing-masing kelas sungai kecuali untuk parameter fisik dan kimia
Dissolved Oxygen (DO) karena terjadi fluktuasi sehingga terdapat hari yang tidak memenuhi
baku mutu akibat air sungai yang keruh. Konsentrasi unsur logam terlarut pada sampel Sungai
D memiliki konsentrasi terbanyak terutama Fe dan Cr dibandingkan sampel yang lain
diakibatkan catchment dari daerah lahan bukaan operasi penambangan dan berada pada geologi
lokal batuan ultramafik kaya akan mineral ferromagnesian seperti olivin, piroksen, dan amfibol
selain itu juga kaya akan mineral hematit, goethit, dan kromit. Berdasarkan hasil perhitungan
Beban Pencemaran Maksimum (BPM) dan Beban Pencemaran Aktual (BPA) didapatkan bahwa
nilai BPA < BPM untuk semua sampel sehingga masih aman.