digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Satya Permana
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Satya Permana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Satya Permana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Satya Permana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Satya Permana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Satya Permana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Satya Permana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Satya Permana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Penambangan nikel di PT XYZ Kabupaten Morowali dengan metode tambang terbuka seperti open cast salah satu tantangannya adalah air limpasan permukaan. Air limpasan dari suatu catchment daerah operasi penambangan inilah yang akan mempengaruhi kualitas air sungai di sekitar daerah operasi penambangan yang menjadi outlet suatu catchment. Hasil pemodelan dan perhitungan karakteristik catchment menunjukkan bahwa termasuk pada catchment yang sangat kecil dengan luasan masing-masing 15,67 km2, 6,22 km2, 69,12 km2, dan 7,15 km2 yang dipengaruhi oleh morfologi dan topografi lokasi penelitian yang bergelombang dan cenderung kasar. Bentuk dari semua catchment cenderung memanjang dari perhitungan nisbah bentuk (Ff), kebulatan (Rc) dan perpanjangan (Re) yang menyebabkan waktu konsentrasi (tc) akumulasi debit berlangsung sedikit lebih lama dan debit banjir relatif kecil, hasil perhitungan debit (Q) aktual sungai A, B, C, dan D masing-masing adalah 0,53 m3/s, 0,33 m3/s, 1,09 m3/s, dan 0,16 m3/s. Limpasan (run off) dari suatu catchment ini memungkinkan akan membawa berbagai padatan hasil dari erosi yang dipengaruhi oleh curah hujan dari suatu daerah. Pendugaan erosi dengan metode USLE pada masing-masing catchment menunjukkan tingkat erosi yang berbeda di antaranya tingkat erosi sangat ringan pada area hutan untuk semua catchment dengan tingkat erosi catchment A, B, C, dan D secara berurutan adalah 2,07 ton/ha/tahun, 4,63 ton/ha/tahun, 4,63 ton/ha/tahun dan 2,07 ton/ha/tahun. Pada area lahan terbuka menunjukkan tingkat erosi berat untuk catchment A dan D keduanya sama yaitu 414,02 ton/ha/tahun, dan tingkat erosi sangat berat untuk catchment B pada area lahan terbuka dengan nilai 925,46 ton/ha/tahun, erosi dari suatu catchment ini juga akan mempengaruhi kualitas air sungai terutama pada sungai yang menjadi titik outlet suatu catchment. Berdasarkan hasil uji Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometer (ICP-MS) dari Sungai A, B, C, dan D telah memenuhi Baku Mutu Air Sungai PP No. 22 Tahun 2021 untuk masing-masing kelas sungai kecuali untuk parameter fisik dan kimia Dissolved Oxygen (DO) karena terjadi fluktuasi sehingga terdapat hari yang tidak memenuhi baku mutu akibat air sungai yang keruh. Konsentrasi unsur logam terlarut pada sampel Sungai D memiliki konsentrasi terbanyak terutama Fe dan Cr dibandingkan sampel yang lain diakibatkan catchment dari daerah lahan bukaan operasi penambangan dan berada pada geologi lokal batuan ultramafik kaya akan mineral ferromagnesian seperti olivin, piroksen, dan amfibol selain itu juga kaya akan mineral hematit, goethit, dan kromit. Berdasarkan hasil perhitungan Beban Pencemaran Maksimum (BPM) dan Beban Pencemaran Aktual (BPA) didapatkan bahwa nilai BPA < BPM untuk semua sampel sehingga masih aman.