Salinitas adalah salah satu indikator penting dalam memahami siklus hidrologi
global dan variabilitas iklim. Salinitas permukaan laut dipengaruhi oleh interaksi
antara laut dan atmosfer. Perairan Indonesia Timur merupakan daerah yang menarik
untuk dikaji karena berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik. Analisis
dilakukan terhadap data salinitas, suhu permukaan laut, evaporasi, dan presipitasi
untuk memahami hubungan antara parameter-parameter tersebut.
Analisis Empirical Orthogonal Function (EOF) di Indonesia Timur dan Samudra
Pasifik dilakukan untuk menggambarkan pola spasial dan temporal variabilitas
salinitas. Hasil analisis EOF kemudian diuji dengan korelasi silang terhadap indeks
fenomena iklim (ONI, IOD, PDO dan AUSMI). Di Indonesia Timur, analisis EOF
menunjukkan tiga mode utama yang mencakup 74,5% dari total variansi. Mode
pertama dan kedua berkorelasi kuat dengan monsun AUSMI, sementara mode
ketiga berkorelasi dengan ENSO. Di Samudera Pasifik, analisis menunjukkan tiga
mode utama yang mencakup 68,5% dari total variansi. Mode pertama dan ketiga
berkorelasi dengan ENSO, sedangkan mode kedua berkorelasi dengan monsun
AUSMI.