digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rifki Ferdie Nursalam
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Segara Anakan merupakan laguna yang dikelilingi oleh hamparan hutan mangrove yang luas di Indonesia dengan berbagai macam gangguan salah satunya adalah tumpahan minyak. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan zonasi kerentanan kawasan mangrove di Segara Anakan, terhadap peristiwa tumpahan minyak yang memiliki kemungkinan besar terjadi akibat letaknya yang dekat dengan kilang minyak dan pelabuhan. Pemodelan trajektori partikel menggunakan perangkat lunak Delft3D dilakukan untuk mengetahui bagaimana pola persebaran minyak, dari titik potensial terjadinya tumpahan di Segara Anakan yang tepatnya berada di Pertamina RU IV Cilacap Area 63. Digunakan empat skenario waktu keluarnya partikel yang merepresentasikan fase pasut, yaitu pada saat menuju pasang, pasang, menuju surut, dan surut. Selain itu, digunakan variasi masukan nilai debit sungai (Q1 = 3,67 – 220,47 m3 /s; Q2 = 2,74 – 164,53 m3 /s; Q3 = 1,38 – 82,79 m3 /s; Q4 = 2,04 – 122,44 m3 /s) dan nilai angin (musim DJF, musim MAM, musim JJA, dan musim SON) terhadap masing-masing skenario. Hasil dari verifikasi elevasi muka air laut dan debit dari model terhadap data observasi menunjukkan hasil yang cukup baik. Kemudian berdasarkan analisis kerentanan ekosistem mangrove yang pada penelitian ini dibagi menjadi enam zona, diketahui bahwa zona mangrove 1, 2, dan 5 memiliki kerentanan yang tergolong sangat rentan, zona mangrove 3 tergolong rentan, zona mangrove 4 tergolong cukup rentan, dan zona mangrove 6 tergolong kurang rentan.