Abstrak - Dira Salsabila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Cover - Dira Salsabila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 1 - Dira Salsabila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 2 - Dira Salsabila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 3 - Dira Salsabila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 4 - Dira Salsabila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 5 - Dira Salsabila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Pustaka - Dira Salsabila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Lampiran - Dira Salsabila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Kereta jarak jauh memiliki fasilitas toilet yang dilengkapi dengan tangki air dan tangki septik di setiap gerbongnya. Saat ini, tangki air diisi ulang beberapa kali di stasiun pemberhentian sementara yang dapat menghambat waktu perjalanan. Selain itu, terdapat juga limbah toilet yang terbuang ke lingkungan selama perjalanan. Walaupun tangki septik sudah ramah lingkungan, limbah yang terbuang dapat berkontak dengan rel kereta dan mendegradasi rel tersebut. Untuk mengatasi dua masalah ini, cara yang dapat digunakan yaitu memanfaatkan kembali air limbah toilet.
Pada tugas sarjana ini, pemanfaatan kembali air limbah dilakukan dengan menerapkan dua teknologi membran yaitu ultrafiltrasi dan reverse osmosis. Teknologi membran mampu menyaring air limbah dengan cepat sehingga penggunaan teknologi ini juga dapat menyediakan air daur ulang secara kontinu. Namun, terdapat pengaturan yang harus disesuaikan antara teknologi tersebut dengan sistem toilet kereta. Berdasarkan pengaturan tersebut, didapat tiga desain alternatif yaitu ultrafiltrasi, reverse osmosis 1, dan reverse osmosis 2. Secara singkat, air daur ulang pada ultrafiltrasi dan reverse osmosis 1 digunakan hanya untuk flushing sementara reverse osmosis 2 digunakan untuk flushing dan sanitasi. Ketiga desain alternatif ini dianalisis lebih lanjut berdasarkan desain sistem daur ulang yang telah ditentukan. Secara umum, desain sistem daur ulang didapat berdasarkan desain tangki septik yang baru dan beberapa parameter yang harus dipenuhi karena analisis lebih lanjut berhubungan dengan iterasi daur ulang yang terjadi pada setiap desain alternatif.
Berdasarkan sistem daur ulang yang dipilih untuk ketiga desain alternatif, didapat perbedaan yaitu apabila kapasitas tangki air 1400 liter (tangki air kereta saat ini) maka ultrafiltrasi dan reverse osmosis 1 dapat memenuhi kebutuhan hingga 8 perjalanan (96 jam) dengan rasio tangki air daur ulang (tangki penampung air daur ulang) terhadap tangki air bersih sebesar 4,5:1 sementara reverse osmosis 2 dapat memenuhi kebutuhan hingga 40 perjalanan (480 jam) dengan rasio tangki 1,5:1. Selain itu, juga didapat head yang dibutuhkan pada ultrafiltrasi sebesar 15,04 m, reverse osmosis 1 sebesar 73,85 m, dan reverse osmosis 2 sebesar 106,49 m. Pada tugas sarjana ini juga menghitung banyak air yang dibutuhkan pada toilet kereta untuk dua perjalanan (24 jam) yaitu sebesar 640 liter.