digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Laura Angeli Valentina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Laura Angeli Valentina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Laura Angeli Valentina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Laura Angeli Valentina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Laura Angeli Valentina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Laura Angeli Valentina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Laura Angeli Valentina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA Laura Angeli Valentina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Jembatan busur tipe inverted arch bridge merupakan salah satu tipe konstruksi jembatan yang digunakan untuk bentang pendek hingga menengah. Jembatan ini dirancang untuk mengubah gaya vertikal menjadi gaya tarik ke struktur busur. Salah satu contoh dari jembatan ini adalah Jembatan Cikubang yang masih aktif digunakan sejak 1903. Keamanan dan kelayakan struktur jembatan ini dipengaruhi oleh interaksi dinamik antara kereta dan jembatan. Simulasi dan analisis dinamik dilakukan untuk memperoleh respons getaran yang timbul akibat interaksi kereta dengan jembatan. Untuk memperolehnya, telah dibangun model elemen hingga dari struktur jembatan menggunakan perangkat lunak Ansys untuk membuat model benda fleksibel. Model jembatan ini diverifikasi sesuai dengan standar yang berlaku. Kemudian model ini diintegrasikan dengan perangkat lunak dinamika benda jamak Universal Mechanism untuk melakukan simulasi interaksi dinamik kereta dengan jembatan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kecepatan kereta ketidakteraturan rel, jumlah rangkaian kereta, dan dipped rail joint mempengaruhi respons interaksi dinamik kereta dan jembatan. Peningkatan kecepatan kereta dapat menurunkan defleksi dan percepatan jembatan sampai suatu batas kecepatan tertentu, kemudian akan meningkat saat kecepatan melampaui batas tersebut. Selain itu, adanya ketidakteraturan rel dan peningkatan jumlah kereta dapat menyebabkan peningkatan amplitudo getaran. Hal ini dapat menjadi tahap awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk melakukan pemantauan kesehatan jembatan (structural health monitoring) dan menentukan kapasitas pembebanan dinamik dalam merancang jembatan.