digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Raihan Firdaus
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Raihan Firdaus
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Raihan Firdaus
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Raihan Firdaus
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Raihan Firdaus
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Raihan Firdaus
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Raihan Firdaus
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Raihan Firdaus
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Kabupaten Karawang dikenal sebagai salah satu lumbung padi nasional karena lahan pertaniannya yang sangat produktif. Namun, keberlanjutan produktivitas ini terancam oleh perubahan tutupan lahan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Praktik konversi lahan pertanian menjadi daerah perkotaan merupakan ancaman bagi tujuan ketahanan pangan nasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kerentanan lahan pertanian di Kawasan Tanaman Pangan terhadap alih fungsi lahan, mengidentifikasi perubahan tutupan lahan dari tahun 2013 hingga 2023, dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. Selain itu, skenario model perubahan tutupan lahan di masa depan akan dibuat. Salah satu teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis citra satelit Landsat 8 dengan algoritma support vector machine untuk mengklasifikasikan citra ke dalam empat kelompok, yaitu kawasan terbangun, badan air, hutan, dan pertanian. Hasil dari tinjauan literatur digunakan untuk mengidentifikasi elemen-elemen yang mendorong perubahan tutupan lahan, dan temuan ini kemudian diuji dengan menggunakan regresi logistik biner. Pemodelan perubahan tutupan lahan untuk tahun 2031 dan 2043 menggunakan Land Change Modeler (LCM). Model proyeksi menggunakan tiga skenario pemodelan: business as usual (BAU), pertumbuhan ekonomi (ED), dan perlindungan lahan pertanian (LSD). Kabupaten Karawang terutama menggunakan lahan pertaniannya untuk pertanian dari tahun 2013 hingga 2023, tetapi konversi ke area terbangun telah menyebabkan tren yang lebih rendah. Faktor-faktor pendorong signifikan yang teridentifikasi terdiri dari suhu permukaan, kedekatan dengan area terbangun, kedekatan sel tetangga dengan area terbangun, dan jarak dari pabrik. Hasil dari Land Change Modeler menunjukkan bahwa tanpa intervensi, konversi lahan pertanian akan terus meningkat, yang dapat terjadi pada lahan sawah yang dilindungi dan mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian produktif daniv mengancam ketahanan pangan. Skenario ED menunjukkan percepatan konversi lahan akibat tekanan ekonomi, terutama yang berdampak pada Lahan Sawah Lindung, sedangkan skenario LSD menunjukkan bahwa perlindungan lahan pertanian yang efektif dapat mengurangi kerentanan dan mengendalikan arah perubahan tutupan lahan. Penelitian ini berkontribusi pada perencanaan tata ruang dan pengendalian konversi penggunaan lahan pertanian. Dengan memahami faktor pendorong perubahan tutupan lahan dan menggunakan pemodelan skenario, pemerintah daerah dapat merancang kebijakan yang lebih efektif untuk melindungi lahan pertanian dan memastikan ketahanan pangan di Kabupaten Karawang.