Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9&10 2x1000MW Cilegon
merupakan salah satu proyek Strategis Nasional dan yang terbesar di Indonesia saat ini.
Pada pembangunan PLTU ini terdapat bangunan Coal Shed, dimana untuk dijadikan
tempat penyimpanan batu bara dalam jumlah puluhan ribu tonase. Luasan dari banagunan
Coal Shed jika dianalogikan adalah seluas 4 kali lapangan sepak bola, sehingga
diperlukannya desain dan metode pelaksanaan yang tepat karena sangat berpengaruh
terhadapa ketercapaian Milestone Proyek. Oleh karena itu diperlukan analisa yang
mendalam dengan mempertimbangkan semua variabel yang berpengaruh dalam
penentuan metode konstruksi. Salah satu metode yang dapat diaplikasikan untuk
membantu dalam pengambilan keputusan metode konstruksi yang tepat adalah metode
Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode ini memiliki kemampuan dalam menyusun
skala prioritas (sebagai faktor bobot) dari variabel yang kompleks dan mudah
diaplikasikan, sehingga metode ini dapat dijadikan alat untuk pengambilan keputusan
penentuan metode konstruksi yang tepat. Pengambilan data dilakukan melalui kuisioner
dan indepth interview dengan responden yang memiliki kepakaran (pengetahuan,
pengalaman, dan keterampilan yang baik dalam penyusunan metode konstruksi). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa metode AHP ini dapat disusun sebagai sistem
pengambilan keputusan penentuan metode konstruksi pekerjaan Coal Shed dengan tepat.
Bobot prioritas yang dihasilkan dari AHP dapat dijadikan parameter untuk menentukan
nilai keputusan penentuan metode konstruksi berdasarkan ketersediaan sumber daya
yang dimiliki pada proyek tersebut.