digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Risyda Hanifa
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Indonesia, sebagai negara maritim yang melintasi garis khatulistiwa dan terletak antara Samudra Hindia dan Pasifik, rentan terhadap bencana lingkungan seperti banjir dan tanah longsor akibat curah hujan ekstrem. Secara keseluruhan, curah hujan rata-rata Indonesia dipengaruhi oleh variasi iklim antar-tahunan, seperti El Niño-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) dengan pengaruh terbesar terjadi pada musim SON. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan pengaruh ENSO dan IOD terhadap curah hujan ekstrem Indonesia pada musim SON di masa depan. Penelitian ini menggunakan data curah hujan dan sea surface temperature dari model iklim CMIP6 periode historis (1985-2014) serta proyeksi masa depan nearfuture (2031-2060) dan far-future (2061-2090) dengan skenario iklim SSP2-4.5 dan SSP5-8.5. Metode yang digunakan mencakup evaluasi model menggunakan tiga matriks statistik, perhitungan curah hujan ekstrem menggunakan indeks R95p, perhitungan indeks ENSO menggunakan ONI, perhitungan indeks IOD menggunakan DMI, serta analisis hubungan ENSO dan IOD terhadap curah hujan ekstrem menggunakan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan pengaruh ENSO dan IOD terhadap curah hujan esktrem di Indonesia pada periode near-future cenderung negatif di hampir seluruh wilayah, kecuali Pulau Jawa yang mengalami perubahan positif. Pada periode far-future, pengaruh ENSO di beberapa wilayah Kalimantan dan pengaruh IOD di Selatan Sumatera menjadi positif. Setelah menghilangkan pengaruh ENSO dan IOD secara terpisah, terlihat adanya hubungan kompleks antara keduanya, seperti pada periode masa depan IOD independen memiliki perubahan nilai di wilayah Selatan Kalimantan dari negatif menjadi positif. Perubahan signifikan akibat ENSO dan IOD terhadap curah hujan ekstrem terjadi di Kalimantan Utara, mencapai -80 mm/? akibat ENSO dan -180 mm/? akibat IOD. Perubahan-perubahan ini akan semakin signifikan pada skenario perubahan iklim SSP5-8.5.