Abstrak - Daffa Zahid Farturrachman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Daffa Zahid Farturrachman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Daffa Zahid Farturrachman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Daffa Zahid Farturrachman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Daffa Zahid Farturrachman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Daffa Zahid Farturrachman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Daffa Zahid Farturrachman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Daffa Zahid Farturrachman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Daffa Zahid Farturrachman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Penggunaan minyak lumas pada motor diesel putaran tinggi sangat penting dalam otomotif karena minyak lumas ini berfungsi untuk mengurangi friksi dan mencegah kontak langsung antar dua permukaan komponen mesin. Namun, spesifikasi minyak lumas yang digunakan di Indonesia masih bergantung pada standar internasional seperti API, JASO, dan ACEA. Pemberlakuan SNI untuk pelumasan diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 25 Tahun 2018 Tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Secara Wajib. Ketergantungan ini menyebabkan perubahan pada Standar Nasional Indonesia (SNI) setiap kali standar internasional tersebut berubah. Selain itu, hal tersebut dapat menyebabkan masalah hukum terkait penggunaan standar tanpa izin resmi.
Permasalahan utama yang diidentifikasi adalah perlunya standar klasifikasi, spesifikasi fisika-kimia, dan metode uji unjuk kerja minyak lumas yang sesuai dengan kebutuhan mesin di Indonesia. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun klasifikasi minyak lumas dalam kelompok baru, memilih dan mengadaptasi metode uji unjuk kerja yang sesuai untuk minyak lumas motor diesel putaran tinggi di Indonesia, serta menyusun konsep metode uji yang dapat diterapkan.
Penentuan metode uji acuan dimulai dengan mengelompokkan klasifikasi minyak lumas, lalu menentukan parameter mutu unjuk kerja setiap kelompok. Kemudian dari penentuan parameter mutu unjuk kerja tersebut dapat ditentukan metode uji yang dijadikan acuan. Setelah itu, dilakukan analisis yang meliputi pemilihan mesin uji, penentuan nilai parameter operasi, dan interpretasi data. Metode uji acuan yang dipakai adalah ASTM D5966 (Roller Follower Wear Test) dengan penggantian mesin uji Mitsubishi Canter tipe 4V21T4 serta beberapa adaptasi lainnya. Dokumen usulan metode uji unjuk kerja terdapat di bagian lampiran.