digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1991 TS PP LUTHFI HASAN 1-BAB1.pdf


1991 TS PP LUTHFI HASAN 1-BAB2.pdf

1991 TS PP LUTHFI HASAN 1-BAB3.pdf

1991 TS PP LUTHFI HASAN 1-BAB4.pdf

1991 TS PP LUTHFI HASAN 1-BAB5.pdf

1991 TS PP LUTHFI HASAN 1-COVER.pdf

1991 TS PP LUTHFI HASAN 1-PUSTAKA.pdf

Stabilisasi lempung untuk menahan beban static telah banyak dilakukan, dengan menggunakan bahan tambah kapur, semen dan bahan kimia. Dalam penelitian ini dicoba untuk melakukan stabilisasi lempung untuk menahan beban berulang (cyclic), dengan menggunakan bahan tambah kapur dan semen, masing 2,3 dan 6%. Stabilisasi tanah untuk menahan beban cyclic perlu dilakukan, antara lain untuk menanggulangi adanya peristiwa mud pumping yang terjadi pada tanah dasar jalan kereta api, akibat turunnya kekuatan tanah dan adanya beban berulang kereta api. Turunnya kemampuan tanah dalam menahan beban cyclic, berkisar antara 60 sampai 85 % (dibandingkan dengan kemampuan menahan beban static), dengan kemampuan dukung maksimum terjadi pada tanah campur semen 3 %. Pada penelitian ini terlihat bahwa walaupun dengan beban cyclic yang relatif kecil, percontoh akan mengalami failure meskipun pada cycle yang sangat tinggi. Selain itu nampak juga, sejauh mana pengaruh curing time pada campuran tanah dan kapur.