Bandara Kertajati merupakan bandar udara terluas kedua setelah Bandar
Udara Internasional Soekarno-Hatta di Indonesia. Walaupun cukup luas
cakupan pelayanan dan target pelayanan dari Bandara Kertajati tersebut
belum sejalan dengan jumlah pengguna bandara saat ini. Hal ini terlihat dari
load factor pesawat yang rendah. Beberapa upaya yang dilakukan, seperti
pengalihan seluruh penerbangan dengan pesawat jet dari Bandara Husein
Sastranegara ke Bandara Kertajati, akses mudah dengan bus DAMRI,
pengadaan moda jenis shuttle dan travel dengan diskon, dan peningkatan area
komersial. Berdasarkan analisis laporan keuangan tahunan tahun 2020,
Bandara Kertajati dalam kondisi defisit operasional, maka biaya operasional
harus terus di subsidi oleh Pemerintah Daerah Jawa Barat.
Ruang lingkup dalam kajian ini adalah mengenai kelayakan finansial pada
mekanisme penerapan Kerja Sama Operasional (KSO) saat ini (eksisting) di
Bandara Internasional Jawa Barat – Kertajati oleh pemerintah dan PT.
Angkasa Pura II dan bagaimana alternatif skenario yang dapat dilaksanakan
dalam usaha peningkatan kondisi finansial dan kinerja operasional.
Analisis kelayakan finansial dengan parameter Net Present Value (NPV),
Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Periode. Penelitian ini
menganalisis kondisi keuangan dengan inti indikatornya. Strategi yang dapat
dilakukan antara lain penambahan/ pemindahan cargo dari Bandara Soekarno
Hatta ke Bandara Kertajati, pengembangan bisnis Maintenance, Repair, dan
Overhaul (MRO), perbaikan status legalitas lahan sekitar bandara, dan
pemberian insentif kepada maskapai untuk pengembangan rute penerbangan.
Strategi pengembangan MRO dinilai paling baik karena menghasilkan nilai
NPV sebesar Rp.3.844.319.857.142 atau bernilai positif, parameter
kelayakan IRR 22.60% atau lebih besar dari suku bungan acuan, dan Payback
Periode didapatkan selama 11 tahun. Pengembangan MRO meningkatkan
pendapatan secara langsung, tetapi juga dapat menyebabkan perbaikan secara
keseluruhan dalam posisi keuangan perusahaan, dengan total aset, total
liabilitas, dan total ekuitas yang semuanya menjadi bernilai positif.