Kelapa sawit adalah salah satu komoditas penting Indonesia dan dunia yang digunakan
di banyak industri, mulai dari makanan hingga kosmetik dan transportasi. Seiring
meningkatnya permintaan produk minyak sawit, diperlukan cara-cara baru pengolahan
minyak sawit. Menanggapi kekhawatiran yang berkembang ini, standar baru minyak
sawit olahan, Industrial Palm Oil (IVO), atau Minyak Nabati Industrial, diperkenalkan.
Secara tradisional, sebagian besar minyak sawit mentah (CPO) yang diproduksi diproses
menjadi Refined Bleached Deodorised Palm Oil (RBDPO), produk yang halus, bening,
dan tidak berbau, cocok dengan konsumen. Namun, sebagian besar beta-karoten
dihilangkan dalam aplikasi ini karena selera konsumen; IVO tidak menghilangkan betakaroten. Pembuangan beta-karoten berasal dari proses pemutihan yang menggunakan
bleaching earth (BE) yang biasanya terbuat dari bentonit. BE mutakhir untuk BE saat ini
adalah BE yang diaktifkan asam, di mana bentonit diaktifkan dengan perendaman dalam
asam mineral dengan suhu tinggi dan tekanan rendah. Ini menghilangkan banyak betakaroten.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengembangkan adsorben berbasis bentonit
dengan aktivasi menggunakan zat pengaktif asam klorida dan kalium hidroksida. Kinerja
adsorben akan dianalisis dengan mengukur sifat-sifat kunci tertentu dari IVO, seperti
kandungan fosfor, besi, klorida, logam alkali, dan karoten, menggunakan XRF dan
spektrofotometri UV-Vis. Adsorben juga akan dianalisis menggunakan adsorpsi isoterm.
Hasil menunjukkan bahwa bentonit KOH merupakan alternatif yang menjanjikan
dibandingkan bentonit yang diaktifkan dengan asam. Meskipun performanya sebanding,
bentonit KOH berhasil mempertahankan lebih banyak karoten dibandingkan bentonit
HCl, dengan korelasi positif antara retensi karoten dan konsentrasi aktivasi.