digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Agung Hidayatullah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Padang rumput Batu Meja di Cagar Alam Pananjung Pangandaran sudah ditinggalkan sejak tahun 1957 dan saat ini sedang mengalami suksesi menuju hutan sekunder. Plot permanen berukuran 1 ha telah dibuat sejak tahun 2010 untuk mengidentifikasi pohon (Diameter at breast height, DBH ? 4,8 cm) dan dilakukan pengukuran kembali pada tahun 2024 untuk menghitung jumlah individu, laju rekruitmen, laju mortalitas, dan laju pertumbuhan individu. Pengambilan data untuk mendeskripsikan dinamika populasi ini dilakukan dengan teknik data mining dari hasil pengamatan pada tahun 2010, 2011, 2013, 2017, dan 2024 (unpublished data) yang mencakup pencarian data yang mencukupi untuk kemudian dianalisis. Spesies Elaeocarpus petiolatus (Elaeocarpaceae) dan Mischocarpus sundaicus (Sapindaceae) termasuk spesies dominan di Batu Meja, CA Pangandaran yang menarik untuk dikaji terkait dengan dinamika populasinya. Pada tahun 2010, diketahui bahwa populasi E. petiolatus sebanyak 66 individu/ha, kemudian bertambah menjadi 68 individu/ha (2011), 74 individu/ha (2013), dan terjadi penurunan menjadi 64 individu/ha (2017) hingga 56 individu/ha pada tahun 2024. Populasi M. sundaicus pada tahun 2010 diketahui sebanyak 30 individu/ha, kemudian meningkat menjadi 32 individu/ha (2011), dan terjadi penurunan menjadi 29 individu/ha (2013), 26 individu/ha (2017), lalu terjadi kenaikan yang cukup banyak pada tahun 2024 menjadi 37 individu/ha. M. sundaicus memiliki nilai ratarata laju rekrutmen sebesar 6,04% per tahun dan rata-rata laju mortalitas sebesar 4,70% per tahun. Kedua nilai ini relatif lebih tinggi dibandingkan E. petiolatus dengan rata-rata laju rekrutmen sebesar 3,62% per tahun dan rata-rata laju mortalitas sebesar 3,05% per tahun. Sementara, rata-rata laju pertumbuhan diameter tahunan individu M. sundaicus sebesar 0-0,30 cm/tahun relatif lebih rendah dibandingkan E. petiolatus sebesar 0,31-0,43 cm/tahun.