digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_DIYAH ANGGRAINI
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Penelitian ini menyelidiki konsentrasi kadmium dan timbal pada 96 sampel tanah dan 32 sampel air tanah di 7 kecamatan Kabupaten Bandung menggunakan pendekatan statistik. Sampel tanah dikumpulkan maksimum 10 m dari lokasi sampel air tanah pada tiga lapisan kedalaman (lapisan topsoil [10-20 cm], lapisan subsoil [50-60 cm], dan lapisan subsoil [90-100 cm]) dengan masing-masing terdiri dari 32 sampel yang diukur kandungan logam berat total (Cd dan Pb) menggunakan ICP-OES. Analisis statistik dengan SPSS dilakukan untuk menganalisis potensi pencemaran kadmium dan timbal dari tanah terhadap air tanah. Hasil menunjukkan adanya pencemaran kadmium dan timbal di tanah Kabupaten Bandung. Variasi konsentrasi kadmium tertinggi hingga terendah pada lapisan tanah adalah subsoil (50-60 cm) > subsoil (90-100 cm) > topsoil (10-20 cm), sementara timbal adalah subsoil (50-60 cm) > topsoil (10-20 cm) > subsoil (90-100 cm). Rata-rata konsentrasi kadmium pada tanah diperoleh 6,8535 mg/kg dimana ditemukan lebih tinggi di tanah permukiman (95% CI = 6,115-7,591, p < 0,001). Sementara rata-rata konsentrasi timbal pada tanah diperoleh 18,551 mg/kg dimana lebih tinggi di tanah permukiman (95% CI = 14,626-22,475, p < 0,001). Terdapat potensi pencemaran timbal dari tanah terhadap air tanah dangkal pada sumur kedalaman ? 6 m dengan korelasi 0,903 (p < 0,001) dan tingkat bahaya sebesar 1,01 (severity). Sementara pada kadmium tidak ditemukan korelasi antara konsentrasi pada tanah dan air tanah