Banyaknya sampah yang dihasilkan dan tidak ada pengelolaan sampah secara optimal di Provinsi Gorontalo, membuat Tempat Pembuangan Akhir Telumelito sudah terisi sekitar 75% dari alokasi daya tampung. Satu-satunya Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) yang berjalan dan memiliki pengolahan sampah adalah TPS 3R Bulila atau Industri Kecil Menengah (IKM) Rumah Kompos Masaro yang berada di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji lebih lanjut mengenai pengukuran kinerja, analisis nilai tambah, dan strategi pengembangan operasional IKM Rumah Kompos Masaro. Penelitian ini menggunakan metode deksriptif kuantitatif-kualitatif dengan melakukan pendekatan teknik observasi langsung, wawancara, dan penyebaran kuesioner kepada responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sensus dan purposive sampling. Hasil perhitungan nilai relatif analisis kinerja yang diperoleh TPS 3R Bulila atau IKM Rumah Kompos Masaro sebesar 12,65 atau tergolong pada kategori kurang. Perhitungan analisis nilai tambah menggunakan metode Hayami menunjukkan bahwa dari setiap kilogram pupuk kompos yang dihasilkan oleh TPS 3R Bulila atau IKM Rumah Kompos Masaro adalah sebesar Rp.563,1 per kg pupuk kompos atau rasio nilai tambah sebesar 47% sehingga tergolong tinggi. Strategi pengembangan yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan operasional IKM Rumah Kompos Masaro ada 12 strategi dirumuskan berdasarkan metode SWOT, dan diurutkan strategi prioritas berdasarkan metode QSPM. Tiga strategi prioritas yang dapat diterapkan antara lain mengembangkan sudut pandang pengelolaan sampah melalui pembuatan kompos untuk pertanian dengan melakukan sosialisasi yang inovatif terkait pengelolaan sampah sehingga mampu menarik minat dan partisipasi masyarakat, melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah dan penggunaan kompos yang dihasilkan, dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dengan adanya fasilitator penyuluh dari dinas maupun swasta mengenai pengelolaan sampah di IKM.