Urbanisasi adalah fenomena sosial yang telah medistorsi distribusi pangan dan
sektor budidaya Indonesia. Hal ini berujung pada ketidakseimbangan pangan dan
kesenjangan ekonomi antara lapisan masyarakat. Urban farming merupakan
sebuah solusi yang dapat diimplementasikan untuk mewujudkan keamanan dan
ketersediaan pangan di wilayah kota. Sistem hidroponik Kratky serta vermikompos
adalah salah satu contoh konsep dari implementasi urban farming. Dalam
penelitian lain, telah ditemukan bahwa larutan ekstraksi vermikompos (compost
tea) terbukti dapat menggantikan pupuk inorganik (AB Mix) sebagai sumber
nutrisi pada hidroponik. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah menentukan
pengaruh dari perbedaan proporsi larutan AB mix dan vermicompost tea terhadap
pertumbuhan dan hasil produksi biomassa tanaman selada (Lactuca sativa L.)
dalam sistem hidroponik Kratky. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakua P3
(kombinasi larutan AB Mix 50% dan vermicompost tea 50%) memberi respons
terbaik untuk pertumbuhan dan biomassa tanaman selada. Tanaman selada yang
diberi perlakuan P3 menunjukkan pertumbuhan yang berbeda nyata dengan
perlakuan lainnya dari parameter jumlah daun, luas daun dan bobot basah tajuk
dengan rata-rata bobot basah 80.8gr/tanaman. Perhitungan neraca massa untuk
perlakuan P3 selama masa tanam memiliki nilai 17008 gr/unit produksi dalam
keadaan setimbang. Pada neraca energi, energi radiasi matahari yang diperoleh
memiliki nilai sebesar 65046 kJ/unit sedangkan heat loss yang dialami bernilai
36653 kJ/unit