Sistem transportasi perkotaan yang efisien dan berkelanjutan adalah elemen kunci dalam perkembangan kota besar di seluruh dunia. Permintaan akan sistem transportasi publik yang handal, seperti kereta bawah tanah atau MRT, meningkat seiring dengan urbanisasi yang semakin tinggi. Meskipun struktu.r bawah tanah dianggap aman karena dukungan alami dari tanah, pentingnya analisis seismik tidak boleh diabaikan mengingat risiko kerusakan akibat gempa bumi, terutama di wilayah yang rentan seperti Indonesia. Dalam beberapa praktis desain, analisis seismik struktur bawah tanah sering kali menggunakan pendekatan kerangka kerja yang disederhanakan, yang telah mengasumsikan geometri struktu.r sedemikian rupa konservatif tanpa memodelkan panjang penetrasi kaki d-wall. Namun, hasil penelitian ini menunjukk:an tren yang tidak konsisten, dengan beberapa studi menunjukk:an peningkatan signifikan pada rasio rangkak model stasiun bawah tanah dengan D-wall, sementara studi lain menunjukkan deformasi yang lebih kecil pada struktur dengan D-wall. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengklarifikasi dampak D-wall terhadap perilaku seismik dengan melakukan studi parametrik terhadap 48 model yang mempertimbangkan berbagai variabel, termasuk intensitas gempa, kelas situs, geometri struktu.r, dan panjang penetrasi kaki D-wall. Penelitian ini menggunakan metode finite element dengan meninjau analisis dinamik dan juga analisis pseudostatik. Hasil menunjukk:an bahwa efek pemodelan kaki D-wall secara praktis tidak signifikan dimana perbedaan deformasi yang ditunjukkan berkisar antara 0.057-1.49 mm. Sedangkan dari segi gaya dalam, model tanpa kaki D-wall memiliki pertambahan bending momen dinamik lebih besar sekitar 14-25% dibandingkan dengan model dengan kaki DÂwall. Adapun perbedaan hasil penelitian dengan penelitian terdahulu disebabkan oleh model kaki D-wall yang digunakan berbeda. Beberapa penelitian terdahulu mengasumsikan D-wall terpisah dengan shear wall dari struktu.r itu sendiri sehingga dapat menambah kekakuan dan mereduksi besarnya deformasi yang terjadi.