Batubara telah menjadi komoditas utama untuk memasok dan memenuhi
kebutuhan energi di seluruh dunia. Penggunaan batubara sangat beragam, namun
pada penggunaannya dilakukan dengan cara pembakaran langsung yang
memberikan permasalahan lingkungan berupa emisi karbon yang merugikan.
Dengan demikian, perlu adanya teknologi yang lebih ramah lingkungan, salah
satunya gasifikasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari
karakteristik batubara terhadap perilaku termal dan produk gas yang dihasilkan
batubara pada saat pemanasan. Analisis kimia yang dilakukan terdiri dari analisis
proksimat, ultimat, nilai kalori, dan komposisi abu. Analisis termogravimetrimassa
spektrometri (TG-MS) dilakukan untuk mengetahui karakteristik termal
selama proses gasifikasi. Sampel batubara yang digunakan berasal dari Formasi
Pulaubalang (BB-01) dan Formasi Tanjung (BB-02). Hasil percobaan gasifikasi
pada kedua lingkungan menunjukkan bahwa sampel BB-01 lebih reaktif pada
lingkungan CO2 dengan produk yang dihasilkan terdiri dari H2, H2O, dan CO,
sedangkan sampel BB-02 lebih reaktif pada lingkungan O2 terbatas dengan
produk yang dihasilkan terdiri dari CO2 dan H2O. Dengan demikian, sampel BB-
01 lebih cocok untuk gasifikasi CO2 karena cenderung menghasilkan syngas,
dibandingkan dengan sampel BB-02 pada O2 terbatas yang cenderung
menghasilkan produk pembakaran.