digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ilma Muvidah
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Ilma Muvidah
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Ilma Muvidah
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Ilma Muvidah
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Ilma Muvidah
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Ilma Muvidah
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Ilma Muvidah
PUBLIC Yoninur Almira

PUSTAKA Ilma Muvidah
PUBLIC Yoninur Almira

LAMPIRAN Ilma Muvidah
PUBLIC Yoninur Almira

Saat ini permasalahan transportasi laut yaitu sering terjadinya ketimpangan antara kebutuhan pergerakan didukung dengan sistem ramah lingkungan dan sumber pembiayaan untuk memenuhi pergerakan tersebut. Permasalahan over kapasitas yang terjadi pada pelabuhan di Indonesia sejauh ini seringkali dilakukan dengan perluasan lahan yang digunakan untuk peningkatan insfrastruktur. Beberapa penelitian terdahulu hanya berfokus pada mengatasi permasalahan / dampak negatif dari perluasan lahan pelabuhan dengan konsep green port untuk mengurangi emisi.Sehingga penelitian ini akan mengkaji perubahan lahan pembangunan Pelabuhan Internasioanl dan keberhasilan konsep green port dilihat dari aspek kemakmuran ekonomi yang mengacu pada JP.Rodrigue (2010) perlu dilakukan untuk mengukur kinerja dan efisiensi regionalisasi berbasis daratan ntuk mengambil keuntungan ekonomi. Pada penelitian ini menggunakan metode statistik deskriptif dan deskriptif komparatif untuk melihat penilaian variabel-variabel pendukung keberhasilan konsep green port dari perubahan lahan. Dari hasil penelitian ditemukan terdapat beberapa variabel perluasan lahan yang tidak dapat memberikan penilaian positif yaitu dari segi karakteristik wilayah yaitu persentase perubahan jumlah penduduk, persentase perubahan mata pencaharian dan tingkat pendapatan kemudian dari segi persentase peningkatan PDRB, serta kapasitas throughput cargo. Sehingga pada Pelabuhan Kijing jumlah kegiatan ekspor-impor justru mengalami penurunan. Dari keadaan tersebut perlu adanya penentuan sektor/komoditas unggul yang berorientasi ekspor pada lokasi Pelabuhan Internasional Terminal Kijing sehingga dapat memperkirakan biaya dan waktu, serta bekerjasama dengan Pemda setempat mengakomodir permasalahan yang mungkin akan ditimbulkan. Adapun kelemahan dari studi ini antara menggunakan variabel yang tergolong terbatas, Perlu mencari variabel yang lebih akurat, dimana aspek ekonomi pada dasarnya sulit untuk diukur keberhasilannya. Perlu adanya penelitian lanjutan dengan melibatkan pihak-pihak eksternal terkait yang berhubungan dengan kegiatan operasional bongkar muat peti kemas agar saling bersinergi untuk kelancaran kegiatan bongkar muat peti kemas.