digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Farah Basellina Safira
PUBLIC Irwan Sofiyan

Perbaikan tanah tipe kolom berupa rigid inclusion dan stone column umum digunakan sebagai solusi dalam mitigasi potensi likuefaksi. Mitigasi potensi likuefaksi pada umumnya dilakukan berdasarkan tiga prinsip yaitu melalui mekanisme pemadatan akibat proses konstruksi, reduksi tegangan geser sebagai efek perkuatan akibat kekakuan kolom yang lebih tinggi, dan drainase tegangan air pori ekses. Rigid inclusion meningkatkan ketahanan tanah terhadap potensi likuefaksi melalui mekanisme pemadatan dan reduksi tegangan geser akibat kekakuan kolom. Sementara stone column bekerja melalui ketiga mekanisme tersebut. Saat ini metode perancangan rigid inclusion dan stone column umum dilakukan dengan asumsi terjadi kompatibilitas regangan geser antara kolom diskrit dan tanah di sekitarnya, sehingga memberikan estimasi reduksi tegangan geser yang relatif besar. Namun terdapat perbedaan pendapat bahwa tidak terjadi kompatibilitas regangan geser yang berdampak pada estimasi reduksi tegangan geser yang lebih kecil. Pada penelitian ini dievaluasi kinerja rigid inclusion dan stone column yang berfokus pada mekanisme reduksi tegangan geser akibat kekakuan kolom yang lebih tinggi pada kondisi Gempa Palu 2018 di Desa Petobo. Evaluasi dilakukan melalui pemodelan numerik menggunakan PLAXIS 2D dengan analisis dinamik. Analisis parametrik dilakukan dengan variasi nilai area replacement ratio, rasio kekakuan kolom terhadap tanah, dan diameter kolom untuk menentukan kompatibilitas regangan geser dan reduksi tegangan geser yang terjadi. Hasil pemodelan numerik menunjukkan bahwa reduksi tegangan geser yang terjadi dengan instalasi rigid inclusion lebih kecil daripada yang diperkirakan dengan asumsi kompatibilitas regangan geser. Pada stone column diperoleh hasil serupa dimana reduksi tegangan geser yang terjadi relatif lebih kecil terutama pada area replacement ratio yang tinggi. Kompatibilitas regangan geser yang terjadi antara rigid inclusion maupun stone column dan tanah di sekitarnya tidak terjadi di permukaan, namun mulai terjadi pada kedalaman tertentu. Parameter yang mempengaruhi terjadinya reduksi tegangan geser dan kompatibilitas regangan geser pada rigid inclusion maupun stone column adalah area replacement ratio, sementara rasio modulus geser dan diameter kolom tidak terlalu berpengaruh secara signifikan.