Tanaman ketul (Bidens Pilosa L.) merupakan tanaman yang bersifat sebagai
hyperaccumulator, yang memiliki ketahanan yang lebih kuat, laju pertumbuhan yang
lebih cepat, biomassa yang lebih tinggi dan distribusi yang luas dibandingkan dengan
hiperakumulator lain. Penambahan Ethylenediaminetetraacetic Acid (EDTA)
digunakan sebagai pengkelat yang meningkatkat kelarutan logam dalam air sehingga
memudahkan tanaman menyerap logam berat. Penambahan EDTA dan berbagai
konsentrasi diteliti untuk melihat hasil pengaruh penyerapan logam berat nikel
terhadap tanaman. Kadar logam berat Ni pada media tanah dan tanaman diukur
menggunakan AAS. Perlakuan media tanah dengan konsentrasi 10, 20, 40, dan 50
mg/kg dan kombinasi penambahan EDTA. Hasil analisis menunjukkan bahwa
pengaruh perlakuan berbeda sangat nyata (P<0,001) terhadap penurunan kadar nikel
dalam media tanah. Penurunan kadar logam nikel tebaik pada perlakuan 10 mg/kg
penambahan EDTA dengan presentasi penyisihan sebesar 53,85% atau 4,61 mg/kg.
Sedangkan penurunan kadar logam nikel tanah terkecil terhadap pada perlakuan 50
mg/kg tanpa penambahan pengkelat dengan presentase penyisihan sebesar 13.14%
atau 47,03 mg/kg dibandingkan dengan penambahan EDTA. Dengan durasi tanam
selama 42 hari didapatkan nilai TF, BCF dan BAC kurang dari 1 (<1) yang
menunjukkan tanaman belum mampu menyerap logam berat atau tanaman belum bisa
dikatakan tanaman hyperaccumulator nikel.