Zona dengan konduktivitas listrik tinggi menjadi masalah dalam interpretasi zona
hidrokarbon. Banyak faktor yang menjadi penyebab munculnya zona dengan
konduktivitas tinggi salah satunya kehadiran mineral konduktif seperti oksida besi.
Dalam penelitian ini, dilakukan pemodelan batuan dengan kehadiran magnetit
berbentuk retakan dan hematit berbentuk bulat. Konduktivitas batuan dihitung
dengan menggunakan metode elemen hingga (FEM). Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini berukuran 1003 voksel. Sebelum menghitung konduktivitas
model, hasil perhitungan konduktivitas FEM dibandingkan dengan beberapa model
sederhana, seperti model papan catur, inklusi kubus, serta model 1 dan 2 retakan.
Hasil perbandingan konduktivitas FEM dan rumusan analitis menunjukkan bahwa
FEM sudah berhasil mengestimasi konduktivitas dengan baik, hal ini ditunjukkan
dengan nilai error yang < 5%. Hasil perhitungan konduktivitas pada model
geometri dipengaruhi oleh fraksi retakan dan keterhubungan retakan. Sedangkan
pada model dengan butiran bulat, konduktivitas batuan lebih dipengaruhi oleh
konduktivitas hematit ketika porositas batuan rendah, hal ini disebabkan karena
batuan dengan porositas rendah lebih sedikit memiliki ruang untuk penyimpanan
fluida.