digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bintang massif (?8M ), memainkanperan penting dalam mengatur dinamika medium antarbintang (ISM). Mereka dapat menjadi sumber materi yang efektif karena umur mereka yang relatif pendek, memungkinkan mereka untuk memproduksi dan menye barkan elemen berat ke sekitar mereka. Molekul Organik Kompleks (COM) dalam ISM telah terdeteksi terutama di inti panas yang terkait dengan daerah pembentukan bintang (SFR) masif. Meskipun demikian, penelitian tentang keberadaan COM di SFR masif terbatas oleh kelangkaan dan tingkat ekstingsinya yang tinggi. Kemajuan dalam teknologi pengamatan radio, seperti ALMA (Atacama Large Millimeter/submillimeter Array), telah membantu mengatasi kendala ini dengan memberikan kemampuan untuk mendeteksi pelacak molekuler dengan resolusi sudut yang tinggi. Dalam penelitian ini, kami memanfaatkan data ALMA untuk menganalisis struktur dan kimiawi dari G354.61+0.47. Penerapan pemodelan transfer radiasi digunakan untuk menghasilkan spektrum sintetis dari berbagai spesies molekuler (seperti CO, CH3OH, dsb) serta mengekstrak fitur-fitur fisis guna menyimpulkan kondisi eksitasi di lingkungan daerah pengamatan dilakukan. Data masukan telah diproses sebelumnya menggunakan Com monAstronomy Software Applications (CASA). Perhitungan Kesetimbangan Termod inamika Lokal (LTE) dengan menggunakan CASSIS dipertimbangkan untuk keperluan pemodelan. Parameter garis yang bestfit, seperti temperatur eksitasi (Tex) dan kerapatan kolom (N), diekstraksi, yang merepresentasikan kondisi fisis yang berlaku pada kedua inti yang diamati. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat 18 spesies berbeda dalam ob jek ini seperti CH3OH (metanol) dan CH3OCHO (metil format). Hasilnya, komposisi molekul gas secara keseluruhan menunjukkan kekayaan molekul yang serupa diband ingkan dengan wilayah pembentukan bintang bermassa tinggi lainnya yang memiliki inti panas yang dipanaskan secara radiasi.