PT X memiliki dua IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang bekerja secara
independen. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas dan
kemampuan pertukaran antara dua IPAL, yaitu IPAL Process dan IPAL RFCC di
PT X, melalui pemodelan. Pemodelan ini menggunakan BioWin Activated Sludge
Treatment Model (ASDM) yang disediakan oleh perusahaan EnviroSim. Model ini
berperan dalam analisis di mana simulasi berkontribusi untuk menyelesaikan tugas
tertentu, dalam hal ini mengatasi potensi pertukaran antara dua IPAL. Penelitian
dimulai dengan karakterisasi limbah influen dari kedua IPAL, dengan menentukan
influen air limbah yang dapat digunakan sebagai dasar untuk model perbaikan.
Karakterisasi ini dilakukan melalui penilaian dokumen yang disediakan oleh PT X
dan analisis laboratorium di Laboratorium Kualitas Air ITB. Data tersebut
kemudian akan dimasukkan ke dalam perangkat lunak BioWin. Langkah
selanjutnya adalah mengembangkan model yang meniru operasi IPAL PT X. Model
yang dikembangkan terbukti memiliki kinerja yang mirip sebesar 30% dengan
kesamaan Z 0,002, yang berarti model ini cukup memadai untuk dianalisis. Setelah
model cukup mendekati IPAL aktual, enam skenario berbeda direkayasa untuk
mempelajari perilaku model. Enam model ini akan ditimbang menggunakan dua
metode penimbangan yang berbeda untuk menentukan model mana yang dapat
digunakan dalam praktik IPAL PT X. Metode penimbangan pertama adalah analisis
simulasi. Analisis simulasi dilakukan dengan menjalankan setiap skenario dalam
periode 30 hari dan kemudian menentukan kualitas efluen dan kapabilitas unit.
Selanjutnya adalah metode penimbangan Multi Criteria Decision Analysis (MCDA)
yang mengukur kualitas efluen skenario dan parameter proses dalam tiga matriks
penilaian yang berbeda. Matriks penilaian MCDA pertama adalah kepatuhan
terhadap peraturan, yang kedua adalah beban polutan, dan yang ketiga adalah uji
keandalan. Dari dua analisis penimbangan yang berbeda, Skenario A dipilih karena kualitas efluen yang dihasilkannya dan keandalan prosesnya.