digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Fernando M.E.P. Pandin
PUBLIC Open In Flip Book Perpustakaan Prodi Arsitektur

Pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Penajam Paser Utara diprediksi akan memberikan dampak pada lingkungan, salah satu hal yang dikhawatirkan merupakan ketersediaan sumber air pasca perubahan alih fungsi lahan guna mencukupi kebutuhan hidup manusia seiring dengan potensi pertumbuhan penduduk pada Ibu Kota baru. mengingat terdapat potensi pengolahan air hujan yang dapat dioptimalisasikan dengan potensi curah hujan tahunan berkisar 2223 milimeter guna mengatasi masalah kurangnya kebutuhan air. namun diperlukan beberapa pertimbangan dalam mendesain guna pengurangan potensi limpasan air saat hujan sehingga tidak terjadi bencana banjir. perancangan ini memiliki tujuan untuk mengoptimalkan sumber air yang ada pada permukaan guna dimanfaatkan bagi keperluan sehari hari melalui pengoptimalan rancangan lanskap maupun desain bangunan dengan memanfaatkan keseluruhan dari elemen bidang bangunan guna menampung dan mengelola air sebuah kesatuan rancangan arsitektur. Metode yang digunakan dalam perancangan mencakup strategi kombinasi yang dikaji melalui beberapa sumber mengenai rancangan berbasis air yang telah ada sebelumnya yang pada tahap selanjutnya akan dilakukan uji asesmen yang diambil dari beberapa parameter yang bersinggungan dengan kajian air. Perancangan menghasilkan efisiensi dari penggunaan dan pengolahan air yang ada dalam tapak sebesar 64% untuk tipologi bangunan hunian vertikal menggunakan panduan dari berbagai parameter bangunan hijau yang berkaitan dengan air dengan menggunakan fitur arsitektur yang dapat dimanfaatkan sebagai penunjang sarana kegiatan. pada elemen lanskap perancangan dipadukan dengan fitur Low Impact Development sebagai pendukung konsep Integrated Urban Water Management yang dapat digunakan sebagai peningkatan sarana visual.