Lapangan YM terletak ± 200 km di lepas pantai sebelah utara DKI Jakarta,
termasuk di dalam wilayah kerja PT Pertamina Hulu Energi Regional 2. Pada
Lapangan YM, batupasir Formasi Talangakar menjadi objektif utama dalam
pencarian hidrokarbon. Batupasir Formasi Talangakar (TAF) yang berumur
Oligosen Akhir telah berkontribusi sebesar 15% dari total produksi minyak di
subcekungan Arjuna, sedangkan kontribusi sebesar 80% berasal dari batupasir
Formasi Cibulakan Atas berumur Miosen Tengah dan 5% berasal dari formasi
lainnya. Semakin sulitnya menemukan prospects/leads pada batupasir Formasi
Talangakar di lapangan ini menjadikan analisis stratigrafi sikuen dengan
menggunakan data biostratigrafi serta data sumur dan seismik sebagai upaya untuk
menemukan potensi perangkap stratigrafi baru.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil analisis data batuan inti dari
satu sumur, hasil analisis biostratigrafi dari satu sumur, data log tali kawat dari tiga
sumur, dan data seismik 2D sebanyak 25 penampang.
Tahapan penelitian dilakukan dengan menentukan litofasies dan asosiasi fasies dari
data batuan inti serta dibantu data biostratigrafi untuk menentukan lingkungan dan
umur pengendapan. Selanjutnya ditentukan penanda parasikuen dan sikuen dari
hasil analisis pola elektrofasies pada tiap sumur. Korelasi stratigrafi sikuen
dilakukan, setelah itu untuk menentukan arah dan pola penyebaran fasies
pengendapan.
Hasil penelitian menunjukkan urutan sikuen dalam Formasi Talangakar dari tua ke
muda adalah sikuen-1 (SB1/32ma ke SB2/28ma), terdiri dari Lowstand System
Track-1 (LST-1), Transgressive System Tract-1 (TST-1), Highstand System Tract-
1 (HST-1), sikuen-2 (SB2/28ma ke SB3/23ma) terdiri dari Lowstand System Track-
2 (LST-2), Transgressive System Tract-2 (TST-2), Highstand System Track-2
(HST-2); sikuen-3 (SB-3/23ma ke SB-4/21.5ma) terdiri dari Transgressive System
Tract-3 (TST-3) dan Highstand System Tract-3 (HST-3). Arah pengendapan dan
penyebaran unit stratigrafi sikuen dalam Formasi Talangakar berasal dari bagian
selatan ke bagian utara dari subcekungan Arjuna Tengah dengan area sand prone
merupakan arsitektural fasies seperti tidal bar, sand flat dan river mouth bar dalam sistem estuari dominasi pasang surut. Potensi prospects/leads dapat dipetakan pada
gabungan peta struktur, peta analisis fasies dan peta anomali atribut amplitudo RMS
(Root Mean Square) di sikuen SB-1 (LST-1) dengan fasies pengendapan tidal bar,
sikuen MFS-1 (TST-1) dengan fasies pengendapan sand flat, sikuen SB-2 (TST-2)
dengan fasies pengendapan sand flat dan sikuen SB-3 (TST-3) dengan fasies
pengendapan berupa tidal bar.