digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Violeta Charisma Saragih
PUBLIC Open In Flip Book Perpustakaan Prodi Arsitektur

Ruang terbuka publik memegang peranan penting untuk membangun kota yang inklusif, aman dan produktif. Salah satu ruang terbuka publik di Bandung adalah kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat yang berupa serial ruang terbuka dengan aksis utara selatan yang menghubungkan landmark terkenal yaitu Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat dan Gedung Sate. Kawasan ini kaya akan nilai sejarah sebagai kawasan pusat pemerintahan pada masa pemerintahan Belanda. Namun dalam perkembangannya, kawasan ini terbengkalai sehingga dimanfaatkan sebagai pemukiman penduduk masyarakat kota Bandung. Terdapat tiga persoalan kunci pada kawasan perancangan yaitu terbatasnya aksesibilitas dan konektivitas antara ruang terbuka dan kawasan sekitarnya akibat adanya pembatasan akses berupa pagar dan dinding pembatas, kurangnya daya tarik kawasan sekitar ruang terbuka sebagai pemantik aktivitas pejalan kaki dan adanya ruang-ruang informal yaitu pemukiman padat penduduk dan PKL yang menurunkan kualitas lingkungan kawasan. Gagasan pada studi perancangan ini berupa penataan ruang terbuka publik Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat dan kawasan sekitarnya dengan tujuan untuk meningkatkan aksesibilitas, konektivitas dan daya tarik kawasan. Studi ini menggunakan metode perancangan fragmental dengan empat tahapan yaitu pengumpulan data, analisis data, merumuskan tujuan dan mengembangkan konsep perancangan. Terdapat dua jenis data yang dikumpulkan pada studi ini yaitu data primer dan data sekunder. Untuk mendapatkan setiap capaian dalam proses perancangan , dilakukan analisis pada kawasan perancangan dengan empat metode, yaitu analisis deskriptif kualitatif, analisis deskriptif kuantitatif, analisis axial dan analisis semantik laten. Hasil dari tesis ini berupa perancangan kawasan ruang terbuka publik yang sesuai dengan prinsip perancangan walkability dengan memaksimalkan aksesibilitas kawasan yang terintegrasi dengan fungsi bangunan, pengembangan kawasan secara vertikal dan penyediaan ruang kota yang layak bagi sektor informal.