Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu elemen kunci dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi, dengan potensi untuk meningkatkan tingkat produksi,
menciptakan peluang kerja, dan mengurangi angka kemiskinan. Salah satu proyek
prioritas adalah pembangunan tol Trans Jawa yang direncanakan menghubungkan
Merak hingga Banyuwangi pada tahun 2024. Pembangunan jalan tol ini diharapkan
dapat berdampak positif pada pembangunan ekonomi di wilayah yang dilalui, serta
turut berkontribusi pada pemerataan ekonomi untuk mengurangi kesenjangan di
daerah tertinggal. Penelitian ini menyoroti pembangunan Jalan Tol Cipali sebagai
studi kasus, menggambarkan bagaimana infrastruktur jalan tol mempengaruhi
mobilitas, efisiensi distribusi, dan aktivitas ekonomi regional. Tol Cipali, yang
merupakan bagian dari rangkaian Trans Jawa, membentang sepanjang 116,75 km
dan melintasi lima kabupaten: Subang, Indramayu, Majalengka, Purwakarta, dan
Cirebon. Peran vital Tol Cipali sebagai penghubung berbagai daerah di Pulau Jawa
menyebabkan jalan tol ini memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian
sekitar. Namun, penelitian ekonomi yang ada masih jarang menyasar pada tingkat
lokal, seperti desa, karena survei nasional konvensional memerlukan waktu dan
tenaga yang besar.
Penelitian ini akan mengkaji dan mengidentifikasi dampak spasial ekonomi dari
pembangunan Jalan Tol Cipali pada desa-desa yang dilalui selama periode 2013-
2023. Data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup PDRB ADHK yang
telah disesuaikan dengan inflasi sebagai variabel dependen, serta variabel
independen berupa data citra satelit yang menghasilkan variabel NTL, NDVI,
NDBI, NDWI, LST, dan kepadatan penduduk pada tingkat kabupaten. Metode
analisis yang digunakan mencakup pembangunan model estimasi ekonomi
menggunakan machine learning, kemudian menggunakan teknik small area
estimation untuk mendapatkan nilai perekonomian total dan perekonomian per
kapita pada tingkat desa dengan variabel prediksi NTL, NDVI, NDBI, NDWI, LST,
dan kepadatan penduduk. Selanjutnya, analisis Moran’s I dan klaster LISA
digunakan untuk mengetahui karakteristik distribusi perekonomian sebelum dan
sesudah pembangunan Jalan Tol Cipali. Teknik analisis terakhir, difference in
difference, digunakan untuk menghitung dampak ekonomi dengan membandingkanii
desa yang dilalui jalan tol dengan desa kontrol yang tidak dilewati, berdasarkan
jarak spasial dari gerbang keluar tol hingga sepanjang ruas jalan tol.
Hasil serangkaian analisis ini menunjukkan bahwa pemanfaatan variabel multisource satellite imagery dan kepadatan penduduk menghasilkan model terbaik di
semua kabupaten yakni model Random Forest Regression (RFR) dengan rentang
kepercayaan (R²) sebesar 60-92%. Selanjutnya dilakukan small area estimation
untuk mendapatkan nilai estimasi perekonomian total dan perekonomian per kapita.
Distribusi spasial pada klaster LISA menunjukkan adanya pemerataan ekonomi
perkapita ditunjukkan dengan penurunan klaster High-High dan Low-Low. Namun
terdapat peningkatan klaster Low-Low pada perekonomian total yang
mengindikasikan semakin terisolasinya desa yang tergolong dalam ekonomi
rendah. Dampak ekonomi yang dihitung dengan analisis difference in difference
menunjukkan bahwa desa yang berada dalam radius 3 km dari gerbang keluar tol
merasakan dampak ekonomi total signifikan secara statistik.