digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu elemen kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan potensi untuk meningkatkan tingkat produksi, menciptakan peluang kerja, dan mengurangi angka kemiskinan. Salah satu proyek prioritas adalah pembangunan tol Trans Jawa yang direncanakan menghubungkan Merak hingga Banyuwangi pada tahun 2024. Pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat berdampak positif pada pembangunan ekonomi di wilayah yang dilalui, serta turut berkontribusi pada pemerataan ekonomi untuk mengurangi kesenjangan di daerah tertinggal. Penelitian ini menyoroti pembangunan Jalan Tol Cipali sebagai studi kasus, menggambarkan bagaimana infrastruktur jalan tol mempengaruhi mobilitas, efisiensi distribusi, dan aktivitas ekonomi regional. Tol Cipali, yang merupakan bagian dari rangkaian Trans Jawa, membentang sepanjang 116,75 km dan melintasi lima kabupaten: Subang, Indramayu, Majalengka, Purwakarta, dan Cirebon. Peran vital Tol Cipali sebagai penghubung berbagai daerah di Pulau Jawa menyebabkan jalan tol ini memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian sekitar. Namun, penelitian ekonomi yang ada masih jarang menyasar pada tingkat lokal, seperti desa, karena survei nasional konvensional memerlukan waktu dan tenaga yang besar. Penelitian ini akan mengkaji dan mengidentifikasi dampak spasial ekonomi dari pembangunan Jalan Tol Cipali pada desa-desa yang dilalui selama periode 2013- 2023. Data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup PDRB ADHK yang telah disesuaikan dengan inflasi sebagai variabel dependen, serta variabel independen berupa data citra satelit yang menghasilkan variabel NTL, NDVI, NDBI, NDWI, LST, dan kepadatan penduduk pada tingkat kabupaten. Metode analisis yang digunakan mencakup pembangunan model estimasi ekonomi menggunakan machine learning, kemudian menggunakan teknik small area estimation untuk mendapatkan nilai perekonomian total dan perekonomian per kapita pada tingkat desa dengan variabel prediksi NTL, NDVI, NDBI, NDWI, LST, dan kepadatan penduduk. Selanjutnya, analisis Moran’s I dan klaster LISA digunakan untuk mengetahui karakteristik distribusi perekonomian sebelum dan sesudah pembangunan Jalan Tol Cipali. Teknik analisis terakhir, difference in difference, digunakan untuk menghitung dampak ekonomi dengan membandingkanii desa yang dilalui jalan tol dengan desa kontrol yang tidak dilewati, berdasarkan jarak spasial dari gerbang keluar tol hingga sepanjang ruas jalan tol. Hasil serangkaian analisis ini menunjukkan bahwa pemanfaatan variabel multisource satellite imagery dan kepadatan penduduk menghasilkan model terbaik di semua kabupaten yakni model Random Forest Regression (RFR) dengan rentang kepercayaan (R²) sebesar 60-92%. Selanjutnya dilakukan small area estimation untuk mendapatkan nilai estimasi perekonomian total dan perekonomian per kapita. Distribusi spasial pada klaster LISA menunjukkan adanya pemerataan ekonomi perkapita ditunjukkan dengan penurunan klaster High-High dan Low-Low. Namun terdapat peningkatan klaster Low-Low pada perekonomian total yang mengindikasikan semakin terisolasinya desa yang tergolong dalam ekonomi rendah. Dampak ekonomi yang dihitung dengan analisis difference in difference menunjukkan bahwa desa yang berada dalam radius 3 km dari gerbang keluar tol merasakan dampak ekonomi total signifikan secara statistik.