Pasar makanan dan minuman di Indonesia sangat kompetitif, terutama bagi usaha
kecil dan menengah (UKM) yang berupaya mempertahankan dan memperluas
operasinya. Studi ini menyajikan pendekatan komprehensif untuk menentukan
pengendalian optimal yang diperlukan untuk mengelola risiko secara efektif,
dengan fokus pada perusahaan manufaktur minuman di Rembang, Indonesia.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengidentifikasi potensi bahaya/risiko
operasional yang mungkin dihadapi perusahaan dalam proses produksinya,
mengidentifikasi Titik Kendali Kritis (CCP) dalam proses produksi, menetapkan
batas kritis untuk setiap CCP dan pada akhirnya menyusun tindakan perbaikan
yang dapat dilakukan perusahaan. diambil untuk mencegah terjadinya
penyimpangan dari batas kritis di CCP untuk menjaga proses tetap terkendali.
Untuk mencapai tujuan tersebut, makalah ini menggabungkan kerangka
Manajemen Operasional Risiko (ORM) dengan Analisis Risiko dan Titik Kontrol
Kritis (HACCP) untuk mengevaluasi proses produksi minuman. Metodologi
tersebut diilustrasikan melalui analisis tentang bagaimana berbagai risiko
operasional dapat berdampak pada kemampuan perusahaan dalam mencapai
tujuan bisnisnya. Tujuan utamanya adalah untuk menjaga kelancaran proses
produksi dan mencegah gangguan. Berdasarkan temuan-temuan ini, studi ini
merekomendasikan tindakan perbaikan termasuk pemasangan generator
cadangan, pengamanan pasokan air tambahan, dan penerapan homogenizer untuk
CCP tertentu guna memitigasi risiko yang teridentifikasi.