digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rekha Permata Sandi
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Pemanasan global menjadi penyebab terjadinya perubahan kelembapan atmosfer dan sirkulasi monsun. Monsun merupakan sirkulasi angin dominan di wilayah Benua Maritim Indonesia. Secara global, sirkulasi monsun diindikasikan melemah dalam pemanasan global. Meskipun demikian, monsun secara regional menunjukkan perubahan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan moisture budget di Benua Maritim ketika monsun Asia musim dingin pada periode historis dan masa depan. Metode yang digunakan diantaranya menghitung transpor kelembapan, moisture budget, dan perubahan moisture budget di masa depan. Selain itu, penelitian ini juga melakukan konsensus model peningkatan transpor kelembapan. Data yang digunakan yakni ECMWF Reanalysis Version 5 (ERA5) dan model iklim dari Couple Model Intercomparison Project 6 (CMIP6). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika monsun Asia musim dingin, terdapat dua jalur masuk kelembapan ke wilayah Indonesia dan hal itu menunjukkan kekonsistenan antara observasi dengan model historis. Pada periode masa depan, konsensus 2 dari 3 model menyatakan perubahan surplus kelembapan terbesar terjadi di wilayah B, D, dan E yang diindikasikan sebagai jalur masuk kelembapan. Pada periode near future, wilayah B mengalami peningkatan surplus kelembapan (+63,5 ??? ???), wilayah D mengalami pengurangan surplus kelembapan (-19,65 ??? ??? ), dan wilayah E mengalami peningkatan surplus kelembapan (+38,45 ??? ???). Sementara pada periode far future, wilayah B mengalami pengurangan surplus kelembapan (-48,35 ??? ???), wilayah D mengalami peningkatan surplus kelembapan (+50,2 ??? ??? ), dan wilayah E mengalami pengurangan surplus kelembapan (-55,15 ??? ???).